ARB: Agar Tak Ganggu Pasar Tradisional, Supermarket Perlu Diatur

Calon presiden Aburizal Bakrie mengunjungi pasar
Sumber :
  • Dian Widiyanarko/VIVAnews
VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Sabtu 6 Juli 201, menilai bahwa pasar modern seperti supermarket atau minimarket harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu pasar tradisional.
Pasukan AS di Irak dan Suriah Kena Bombardir Roket Selama 24 Jam

Jika tidak begitu, pasar tradisional akan kalah bersaing dengan pasar modern, dan hal itu akan mematikan usaha kecil.
Corn Imports Down to 450 Thousand Tons

"Aturannya harus jelas, jangan sampai mematikan pasar tradisional. Mungkin bisa diatur agar pasar modern tidak berdekatan dengan pasar modern," kata ARB, panggilan akrab Aburizal Bakrie, saat berdialog dengan para pelaku usaha kecil menengah di Samarinda, Kalimantan Timur.
2 Helikopter Militer Malaysia Tabrakan dan Hancur, 10 Prajurit Tewas

Dalam kesempatan dialog itu, sejumlah pedagang mengeluhkan mengenai keberadaan supermarket atau minimarket yang masuk kawasan pasar tradisional.

Menurut mereka, sedikit atau banyak, keberadaan pasar modern itu cukup mengganggu pasar tradisional. Sebab, masyarakat cenderung akan memilih berbelanja di pasar modern daripada di pasar tradisional, apalagi harganya cukup bersaing.

Selain itu, para pedagang pasar tradisional sering mengalami permasalahan permodalan. Mereka tidak memiliki akses terhadap lembaga keuangan perbankan. Akibatnya, mereka mengandalkan kredit ke perorangan yang pada akhirnya terjerat rentenir.

Mengenai permasalahan permodalan, ARB menyarankan agar para pedagang mengakses permodalan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat). Ia menjelaskan, program kredit tanpa agunan tersebut, dibuat pemerintah dan disalurkan lewat sejumlah bank nasional. Sasarannya memang para pelaku UKM, terutama yang tidak memiliki akses terhadap perbankan.

Program yang digulirkan saat ia menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu telah dijaminkan oleh pemerintah, sehingga tidak ada alasan bagi bank untuk meminta agunan.

Namun, ARB menyarankan kepada para pedagang agar mereka membentuk semacam organisasi atau asosiasi untuk memudahkan mengakses KUR.

"Kalau ada organisasi atau asosiasi, nanti bisa dikumpulkan dulu, dilatih cara-cara menggunakan kredit yang benar untuk modal usaha. Lalu, nanti dari pihak Partai Golkar memfasilitasi pertemuan antara pedagang dengan pihak bank," ujarnya.

"Nanti, saya bantu menghubungi Direktur Utama BRI (salah satu bank yang ditunjuk Pemerintah sebagai penyalur KUR) agar pedagang di sini dipermudah mengakses KUR dari BRI. Saya janji," tambah kandidat calon presiden yang diusung Partai Golkar itu. (adi)

Laporan: Arief Ulyanovarief
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya