Ini Cara Peritel Asing Kembangkan Bisnis di Indonesia

Mc Donalds
Sumber :
  • b-fair.net
VIVAnews - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan bahwa peritel lokal perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dengan peritel asing yang akhir-akhir ini banyak bertebaran.
Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

"Dalam melihat persaingan ritel asing dan lokal, saya melihatnya bahwa pihak lokal harus siap menghadapi globalisasi," kata Ketua Aprindo, Pudjianto, saat berbicara dengan VIVAnews di Jakarta, Selasa 9 Juli 2013.
Yusril Sebut Gugatan 03 Buat Adegium 'Vox Populi Vox Dei' Kehilangan Makna

Pujianto mengatakan bahwa pihak asing tidak diperkenankan untuk membuka bisnis di Indonesia tanpa ada rekanan kerja.
Safari Ramadan di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah 2.000 Paket Sembako

Dia menambahkan, untuk memulai cabang bisnisnya di Indonesia, peritel asing menggunakan dua cara, yaitu melalui franchise (waralaba) dan technical system. "Jadi lokal menggunakan dengan brand asing," kata dia.

Sebelumnya, Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) berpendapat yang sama. Asosiasi ini menilai bahwa pelaku usaha waralaba kurang bersaing dengan pelaku usaha waralaba asing. Salah satunya adalah sisi kreativitas.

"Menurut saya, mereka harus melihat cara pelaku asing dan berpikir bagaimana pelaku usaha," kata Wakil Ketua AFI, Anang Sukendar, ketika dihubungi VIVAnews, akhir pekan lalu.

Anang mengatakan bahwa pelaku usaha nasional kurang berinovasi. Padahal, kunci usaha franchise adalah ketekunan, ulet, dan punya kreativitas, terutama kreativitas. Dia menilai usaha waralaba ini harus memiliki keunikan.

"Usaha waralaba harus punya keunikan yang tidak gampang dicari dan ditiru. Bukan seperti 'toko kami buka 24 jam'. Setiap toko, kan, bisa buka 24 jam. Atau 'kopi kami punya aroma khas'. Nah, pengusaha kopi juga bisa mengklaim hal itu," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya