Pelemahan Rupiah Masih Wajar Dibanding Mata Uang Regional

Koin 1.000 rupiah
Sumber :
  • Antara/ Hasan Sakri Ghozali

VIVAnews - Nilai tukar rupiah pada transaksi kemarin, Senin 8 Juli 2013 ditutup melemah di level Rp9.955 per dolar AS. Data kurs tengah Bank Indonesia bahkan mematok rupiah makin mendekati Rp10.000 per dolar AS.

Berdasarkan data BI, pada awal transaksi pekan ini, rupiah berada di level Rp9.960, atau kembali tertekan dari posisi Jumat akhir pekan lalu di posisi Rp9.945 per dolar AS.

Analis Divisi Pengembangan Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia, Ibrahim, dalam analisisnya yang diterima VIVAnews, Selasa 9 Juli 2013, mengatakan, rupiah sudah melemah 0,3 persen sejak awal bulan ini, dan tergerus 3,3 persen sejak awal tahun ini.

"Meski melemah, penurunan rupiah ini masih wajar dibandingkan mata uang regional lainnya," ujarnya.

Ibrahim mengatakan, pelaku pasar tidak khawatir rupiah masih melemah terhadap dolar AS, karena pelemahan nilai tukar juga terjadi di hampir semua negara. "Hampir semua mata uang global melemah," ujarnya.

Namun, menurut dia, kekhawatiran menjadi wajar, jika hanya nilai tukar rupiah yang jatuh. "Kalau rupiah sendiri yang jatuh, kita perlu khawatir terhadap pasar domestiknya," tuturnya.

Sempat Berhadapan dengan Maut, Chicco Jerikho Akui Jadi Semakin Dekat dengan Tuhan

Sebelumnya, Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengatakan, pelemahan nilai rupiah masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara regional lain. Menurut dia, depresiasi rupiah masih lebih baik dibanding Singapura 3,8 persen dan Filipina 5,04 persen.

Beberapa negara yang mengalami depresiasi cukup dalam adalah Jepang dan Korea Selatan masing-masing 14 persen serta 7 persen.

Dia menjelaskan, pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh kebijakan The Fed yang akan menghentikan sementara pelonggaran kuantitatif, sehingga berdampak terhadap penguatan dolar AS. Penguatan itu membuat pelaku pasar menahan dolar AS, sehingga memicu depresiasi sejumlah mata uang termasuk rupiah.

Selain itu, dia menambahkan, krisis di zona Eropa masih menjadi agenda penting, walaupun Bank Sentral Eropa sudah memberikan sinyal positif tentang pelonggaran kuantitatif.

Dari dalam negeri, lelang imbal hasil obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun juga naik menjadi 7,86 persen. "Ini berarti naik 72,5 basis poin sejak awal bulan ini dan 266,5 poin dari awal tahun," ujarnya.

Namun, untuk mengatasi itu, Bank Indonesia telah berkomitmen dengan menjaga nilai tukar rupiah di bawah Rp10.000 per dolar AS. Upaya ini untuk menjaga agar pasar tidak panik.

Bank sentral sebelumnya menyatakan telah mengantisipasi pelemahan rupiah ini agar tidak membahayakan importir maupun eksportir. Langkah BI itu terlihat dari cadangan devisa hingga akhir Juni 2013 yang terpangkas menjadi  US$98,1 miliar.

Cadangan devisa itu menurun US$7 miliar atau sekitar Rp70 triliun dibanding akhir Mei 2013 sebesar US$105,1 miliar.

Setelah Lepas Hijab, Putri Ridwan Kamil Tegaskan Tak akan Kenakan Pakaian Terbuka
Babe Cabita dan istri.

Seminggu Setelah Kepergian, Istri Babe Cabita Disebut Masih Sering Melamun

Elvira F Tanjung, kakak ipar Babe Cabita, mengungkapkan bahwa Zulfati Indraloka masih sering merenungi kepergian Babe Cabita dan menarik diri sejak itu.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024