BCA Raup Laba Rp6,3 Triliun

Kerja Sama ATM BCA dan Mandiri.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat laba bersih semester I-2013 mencapai Rp6,3 triliun. Perolehan ini meningkat 19,3 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp5,3 triliun.

Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS

Kenaikan laba didukung oleh pendapatan operasional yang meningkat sebesar 22,5 persen, dari Rp12,8 triliun menjadi Rp15,7 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, Senin 29 Juli 2013, menjelaskan, peningkatan kontribusi kredit terhadap total aset produktif yang didukung dengan stabilnya yield secondary reserves mampu mendorong peningkatan marjin bunga bersih (NIM) sebesar 61 bps years-on-years menjadi 5,95 persen.

"Pencapaian kinerja yang positif pada semester I-2013 ditandai dengan tingginya permintaan kredit dan pertumbuhan berkelanjutan dari aktivitas perbankan transaksi. Portofolio kredit BCA meningkat saat semua segmen, terutama didukung oleh penyaluran kredit ke segmen konsumer, komersial, dan UKM," ujar Jahja di Jakarta.

Total portofolio kredit BCA pada Juni 2013 mencapai Rp280,4 triliun, atau meningkat 24,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga BCA pun meningkat, dari 65,5 persen menjadi 73,2. Kredit konsumer naik sebesar 30,7 persen menjadi 78,4 persen.

Kredit ini ditopang oleh kinerja Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 32,8 persen dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang meningkat 29,6 persen. Kredit komersial dan UKM meningkat 24,6 persen, sedangkan kredit korporasi naik 18,4 persen.

Jahja menambahkan, BCA tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang memungkinkan perusahaan membukukan pertumbuhan kredit. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) secara gross tercatat pada level yang rendah sebesar 0,4 persen dan rasio cadangan terhadap kredit bermasalah 384,5 persen.

Sementara itu, dana deposito naik menjadi Rp72,5 triliun pada Juni 2013 dari Rp68,5 triliun pada April 2013.

Jahja tetap optimistis dengan fundamental perekonomian Indonesia yang kuat untuk jangka panjang. Merespons terhadap melemahnya pertumbuhan ekonomi China dan India sebagai bagian dari ketidakpastian ekonomi global yang berkepanjangan, BCA mengambil langkah hati-hati dengan menjaga posisi likuidtias yang solid dan mengelola pertumbuhan permintaan kredit.

"Suku bunga acuan Bank Indonesia yang lebih tinggi merupakan langkah yang prudent untuk mengelola tekanan inflasi dan volatilitas nilai tukar rupiah," kata Jahja. (art)

Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan
4 ABG di Bekasi Tawuran Pakai Panah

Ngeri, ABG di Bekasi Kini Tawuran Pakai Panah

Polisi menangkap 4 Anak Baru Gede (ABG) yang tawuran di Kota Bekasi pada Sabtu dini hari, 20 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024