SBY: Penduduk Miskin Turun Jadi 11,3 Persen

Pidato Kenegaraan SBY
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraan, Jumat 16 Agustus 2013, menyatakan bahwa saat ini Indonesia merupakan negara berpendapatan menengah dengan tingkat kemiskinan yang secara bertahap berhasil diturunkan. 
Mengejutkan! Rangking FIFA 8 Negara Eropa Ini Ada di Bawah Timnas Indonesia

"Penduduk miskin turun dari 16,66 persen pada 2004 menjadi 11,37 persen pada Maret 2013. Tingkat pengangguran terbuka juga dapat diturunkan dari 9,86 persen pada 2004, menjadi 5,92 persen pada Februari 2013," kata SBY dalam pidato menyambut HUT ke-68 Proklamasi Kemerdekaan di Gedung DPR, Jakarta. 
Top Trending: Sosok Noni Belanda Jadi Anggota TNI sampai Polisi Beri Mahar Emas Palsu

Meskipun masih terdapat banyak hal yang perlu terus diperbaiki, berkurangnya penduduk miskin dan menurunnya tingkat pengangguran di Indonesia itu, menurut SBY, merupakan bukti penting keberhasilan pembangunan nasional yang dilakukan bersama. 
Pendeta Ini Ajak Jemaatnya Untuk Masuk ke Masjid dan Ungkap Hal Tak Terduga Ini

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan berbagai kebijakan dan program kerja pemerintah terkait dengan pengentasan kemiskinan yang merupakan salah satu prioritas dan kebijakan utama pemerintah. 

Komitmen itu, menurut Yudhoyono, ditunjukkan melalui serangkaian program pro rakyat, yang dijabarkan ke dalam sejumlah program perlindungan sosial seperti Bantuan Beras Miskin, Program Keluarga Harapan, Bantuan Operasional Sekolah, Jaminan Kesehatan Masyarakat, Bantuan Siswa Miskin, dan Bantuan untuk Lanjut Usia dan Cacat. 

Selain itu, Presiden menambahkan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat juga secara nyata berhasil membantu pembangunan sarana dan fasilitas dasar di daerah pedesaan. "Kebijakan KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang kita jalankan sejak 2007 pun telah memperluas permodalan usaha mikro dan kecil," ujarnya. 

Tidak kalah penting dari itu semua, SBY melanjutkan, pemerintah mengintensifkan program air bersih, perumahan sangat murah dan murah, penyediaan transportasi murah, serta bantuan untuk komunitas nelayan dan kaum miskin perkotaan.

"Pengalaman menunjukkan bahwa apa pun situasi yang kita hadapi, terlebih ketika negara ikut terdampak dari krisis dunia, program-program pro rakyat ini harus dilaksanakan dan bahkan kita tingkatkan," tegasnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya