Rupiah Melemah dan IHSG Terpuruk, Ini kata Menkeu

Rupiah melemah/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan
– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan Rabu sore ini, 19 Agustus 2013, kembali melemah. IHSG ditutup di level 4.313,31 poin – turun sebesar 255,34 poin atau sebesar 5,58 persen dari penutupan sebelumnya. Sementara mata uang Rupiah melemah menjadi Rp10.451/US$ hari ini.

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, terpuruknya pasar saham dan melemahnya mata uang merupakan fenomena global yang terjadi di beberapa negara berkembang. Namun kondisi di Indonesia ia akui lebih parah ketimbang negara lain.
Bagi Mardani Ali Sera, PKS Harus Oposisi: Kita Beda dengan 02, Landasan Berpikir dan Asumsinya


“Depresiasi dan kejatuhan pasar saham di Indonesia lebih besar daripada di Thailand dan India,” ujar Chatib di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta. Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal.


Dari sisi eksternal, belum ada kejelasan mengenai kebijakan pengetatan likuiditas yang akan dilakukan Amerika Serikat. Sementara dari sisi internal, defisit transaksi terus meningkat dan kini berdasarkan data Bank Indonesia berjalan menjadi 4,4 persen, membuat perspektif pasar negatif.


“Pertanyaannya, perlu dikhawatirkan atau tidak defisit transaksi berjalan ini? Menurut saya tidak perlu,” kata Chatib. Ini karena defisit transaksi berjalan tersebut akan turun beberapa bulan ke depan menyusul telah dinaikannya harga bahan bakar minyak bersubsidi.


Kenaikan harga BBM dapat menekan impor minyak Indonesia di masa mendatang. “Sampai Juli, konsumsi BBM di bawah biasanya karena BBM baru dinaikkan. Angka defisit masih cukup tinggi di triwulan kedua karena BBM baru naik 22 Juni,” ujar Chatib. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya