Menperin Ungkap Sisi Positif Pelemahan Rupiah

Pembukaaan IIMS 2011, MS. Hidayat
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -
Heru Budi Mengaku Tak Tahu soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Capai Rp 22 M
Menteri Perindustrian, M.S Hidayat, Selasa 20 Agustus 2013, menyatakan eksportir mengalami sisi positif penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, sementara di sisi lain importir cenderung menahan diri untuk melakukan aksi impor besar-besaran.

Kondisi Terkini Anang Hermansyah dan Ashanty di Dubai, Kepulangan Tertunda Akibat Badai

Ia melihat nilai tukar rupiah saat ini masih dalam batas dapat dikontrol di level Rp10.500 per dolar AS. "Eksportir dapat memanfaatkan pelemahan rupiah sedangkan bagi importir rupiah bertahan di Rp10.500 masih dapat diatur," katanya di Jakarta.
5 Fakta Menarik Jelang Duel Atalanta vs Liverpool di Liga Europa


Ia yakin, pelemahan rupiah ini tidak akan berlangsung lama dan pada Oktober mendatang rupiah akan kembali turun dan stabil di level Rp9.800 per dolar AS.


Di balik sisi positif, Hidayat mengatakan efek negatif pelemahan rupiah berdampak pada pasar keuangan. Untuk menstabilkan pasar modal, BI akan melakukan intervensi dan membuat cadangan devisa semakin tergerus. Mau tidak mau, katanya, BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan.


"Pelemahan rupiah akan menjadikan inflasi tinggi sehingga stabilitasi rupiah menjadi penting. Fluktuasi timbulkan ketidakpastian dan saya pikir importir juga akan membuat kalkulasi."


Seperti diketahui, hari ini nilai tukar rupiah kembali terperosok tajam. Kurs Bank Central Asia (BCA) dan Bank Negara Indonesia (BNI) menjual rupiah di level Rp11.050 per dolar AS. Sementara, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, mematok nilai tukar bergerak di level Rp 10.504 per dolar AS. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya