Harga Properti Mewah di Jakarta Meroket, Kalahkan Negara Asia

Petani Metropolitan
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews -
Death Toll Rises to 140 in Moscow Terrorism Attack
Riset terbaru Jones Lang LaSalle Residential Index menunjukkan harga rumah mewah di Asia pada kuartal kedua 2013 tumbuh terbatas. Namun Jakarta dan Beijing masih sebagai dua kota dengan tingkat kenaikan harga rumah mewah tertinggi di Asia.

Wajah Sering Kena Matahari Jangan Abaikan Penggunaan Moisturizer

Di antara berbagai kota di Asia, harga properti mewah di Jakarta melejit paling tinggi pada kuartal II tahun ini yang mencapai 9 persen, diikuti oleh Beijing 6,7 persen. Sedangkan kota-kota yang lain hanya tumbuh tipis di bawah 1 persen seperti Manila 0,9 persen, lalu Shanghai 0,7 persen, Mumbai 0,5 persen dan Hong Kong 0,3 persen.
Suzuki Siapkan 66 Bengkel Siaga Dukung Mudik Lebaran 2024


Sementara harga properti mewah di Kuala Lumpur tidak bergerak sama sekali bahkan harga properti kelas atas di Singapura anjlok 0,6 persen. Kriteria properti mewah termasuk apartemen, kondominium, perumahan dan rumah yang berlokasi di lokasi utama.


"Pasar properti Jakarta terus bergerak dengan munculnya sejumlah proyek baru yang menarik dan mendapatkan tanggapan positif dari pembeli," kata
Head of Residential Project Marketing
Jones Lang LaSalle Indonesia, Luke Rowe dalam keterangan tertulis.


Ia menjelaskan, berbagai proyek properti mewah langsung terserap 70 persen saat pertama kali diluncurkan, sedangkan saat ini masih ada keterbatasan pasokan 90 ribu apartemen dipadukan dengan populasi sekitar 20 juta orang.


"Hal ini akan memastikan pasar perumahan kelas atas akan tetap tinggi hingga akhir tahun ini," katanya.


Sementara itu, dalam satu tahun terakhir harga properti mewah di Jakarta meroket 34,2 persen, tertinggi di Asia. Lalu diikuti oleh Beijing 18,7 persen, Kuala Lumpur 6 persen, Mumbai 3,2 persen, Shanghai 2,9 persen, Bangkok 2,9 persen, Manila 2,7 persen, dan Hong Kong 0,7 persen. Sementara harga properti mewah di Singapura selama satu tahun terakhir anjlok 2,1 persen.


Head of Research
Jones Lang LaSalle Asia Pacific, Jane Murray, menyatakan kebijakan pembatasan properti di Hong Kong, Singapura dan China akan membuat harga di tiga kota tersebut tidak bergerak hingga akhir tahun. Namun, pasar berkembang di Asia Tenggara terus mengalami pertumbuhan seperti di Bangkok dan Manila.


"Kami berharap Jakarta terus menguat melebihi kota-kota lain di Asia didokong oleh pertumbuhan harga yang kuat sebagai hasil dari permintaan domestik tangguh," katanya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya