Ini Lima Produk Ekspor Penyumbang Devisa Terbesar

Pelabuhan Peti Kemas Pelindo II Tanjung Priok, Jakarta
Sumber :
  • Antara/ Hermanus Prihatna
VIVAnews
Angger Dimas Ungkap Alasan Sang Ibunda Dimakamkan Dekat Makam Dante
- Defisit neraca pembayaran hingga kuartal kedua 2013 mencapai 4,4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Kondisi tersebut dapat menimbulkan persepsi negatif pasar terhadap perekonomian Indonesia.

Prabowo: Tuduhan Prabowo-Gibran Menang Curang Lewat Bansos Sangat Kejam

Namun, Menteri Keuangan, M Chatib Basri, memprediksi defisit tersebut akan turun di bawah 3 persen pada kuartal ketiga tahun ini. Prediksi tersebut merupakan hasil dari penerapan paket kebijakan jangka pendek yang telah diputuskan pemerintah.
Taylor Swift Tolak Tawaran Manggung Rp 146 Miliar! Pilih Fokus ke Album Baru daripada Uang?


Paket kebijakan tersebut antara lain, melepas kuota ekspor barang mineral yang saat ini diberlakukan. Upaya itu diharapkan dapat memicu kenaikan kinerja ekspor. (Baca juga:).


Lantas, produk non migas apa yang berkontribusi besar pada penerimaan devisa hasil ekspor?


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, selama periode Januari-Juni 2013, di sektor non migas, ekspor bahan bakar mineral menempati posisi teratas yang menyumbang devisa terbesar.


Nilai ekspor bahan bakar mineral (
Free on Board
/FOB) mencapai US$12,97 miliar. Selanjutnya, lemak dan minyak hewan/nabati senilai US$9,61 miliar, dan mesin/peralatan listrik US$5,2 miliar.


Sementara itu, karet dan barang dari karet menyumbang US$4,9 miliar. Namun, selama periode itu, ekspor sektor migas masih yang terbesar, yakni mencapai US$16,28 miliar.


Ekspor minyak mentah menyumbang devisa US$5,11 miliar, hasil minyak US$2,06 miliar, dan gas senilai US$9,1 miliar.


Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Juni 2013 mencapai US$91,05 miliar. Jumlah itu terdiri atas ekspor non migas US$74,7 miliar dan migas US$16,2 miliar. Meskipun, total nilai ekspor itu turun 6,09 persen dibanding periode sama 2012.


Penurunan terbesar ekspor nonmigas pada Juni 2013 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$359 juta. Sementara itu, peningkatan terbesar terjadi pada bubur kayu/pulp US$12,1 juta.


Ekspor nonmigas ke China pada Juni 2013 mencapai angka terbesar, yaitu US$1,54 miliar, disusul Jepang US$1,31 miliar, dan Amerika Serikat US$1,28 miliar. Kontribusi ketiganya mencapai 34,49 persen. Selanjutnya, ekspor ke Uni Eropa, yang terdiri 27 negara sebesar US$1,39 miliar.


Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Juni 2013 turun sebesar 1,99 persen dibanding periode yang sama 2012. Demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 5,64 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian naik 2,41 persen. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya