Inflasi Agustus Membaik, Pelaku Pasar Masih Panik

Panel elektronik data perdagangan saham di BEI.
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Fanny Octavianus
VIVAnews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ditutup melemah 71,78 poin atau 1,71 persen ke level 4.123,30 pada perdagangan sesi pertama Senin 2 September 2013. Padahal, pada pembukaan transaksi pagi tadi, IHSG berhasil melanjutkan penguatan perdagangan sebelumnya di posisi 4.196,72. 
Sandra Dewi Tak Lagi Jadi Brand Ambassador Produk Ini, Buntut Kasus Harvey?

Pengamat Pasar Modal PT UOB Kay Hian Securities, Steve Susanto, berpendapat pengumuman laju ternyata tidak direspons positif pelaku pasar. Padahal, angka inflasi ini lebih baik dari bulan sebelumnya, Juli, yang mencapai dan merupakan inflasi tertinggi sejak 2008.
Sopir Sedan di Tangsel Jadi Tersangka Usai Tabrak Pemotor dan PKL

"Memang inflasi tidak tinggi, tetapi harga-harga barang pokok tetap saja naik," ujarnya kepada VIVAnews
Pecahkan Rekor Tertinggi, Harga Emas Hari Ini Tembus Rp 1.249.000 Per Gram

Selain itu, Steve menambahkan investor domestik sudah pesimistis dengan kondisi Indonesia saat ini, di mana pertumbuhan ekonomi diyakini akan melambat dan defisit neraca pembayaran menganga lebar. "Sepertinya, sentimen negatif ini masih berpengaruh hingga akhir bulan ini," dia memprediksi.

Analis saham PT Valbury Asia Securities, Robin Setiawan, berpendapat mestinya pengumuman inflasi Agustus yang lebih baik dari Juli bisa direspons positif pelaku pasar. Namun, sepertinya investor masih panik dalam meyikapi berita-berita ekonomi domestik mapun luar negeri. 

"Panic selling masih terjadi di bursa saham karena pemodal masih terpengaruh berita defisit neraca pembayaraan dan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Padahal, itu semua sudah beredar dan terfaktorkan di market sejak Agustus lalu," tuturnya kepada VIVAnews. (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya