Ekonom: Defisit Perdagangan Bakal Terjadi Hingga 2014

Kontainer/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pada Juli 2013 perdagangan Indonesia masih merugi sebesar US$2,31 miliar. Secara kumulatif kerugian atau defisit neraca perdagangan dari Januari hingga Juli mencapai US$5,65 miliar.

Defisit ini terjadi karena impor sebesar US$111,83 miliar, lebih besar dibanding kinerja ekspor US$106,18 miliar. Khusus bulan Juli, impor mencapai US$17,42 miliar dan ekspor US$15,11 miliar. Penyumbang defisit perdagangan ini adalah impor migas. (baca: ).

Chief Economist Strategy and Performance Management Division PT Bank Tabungan Negara Tbk, A. Prasetyantoko, mencermati bahwa konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang tetap tinggi masih membebani impor dan menjadi pemicu membengkaknya defisit perdagangan.

"Itu memang, dari awal volume (BBM)-nya tidak akan turun. Kenaikan harga BBM waktu itu, cuma mengamankan fiskal," ujar Prasetyantoko kepada VIVAnews.

Defisit ini, menurut dia, selain karena faktor volume konsumsi BBM yang tinggi, ekspor RI juga turun karena permintaan global yang sedang melemah. Sebab, selama ini, Indonesia tergantung ekspor komoditas. Sementara itu, siklus harga komoditas tidak menentu dan cenderung turun.

"Jadi, impornya malah tambah. Pangan, bahan baku, kita masih impor," kata Prasetyantoko.

Dia memperkirakan, defisit tersebut akan terus berlangsung hingga 2014. Sebab, harga komoditas masih berfluktuasi. Selain itu, impor pangan dan BBM tetap tinggi.

Menurut data BPS, tekanan inflasi pada Agustus mereda. Selama Agustus, inflasi mencapai 1,12 persen (month to month/mtm) atau 8,79 persen (year on year/yoy), setelah mencatat inflasi yang cukup tinggi pada bulan sebelumnya. Pada Juli, inflasi tercatat mencapai 3,29 persen (mtm) atau 8,61 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A Johansyah, Selasa 3 Agustus 2013, mengatakan bahwa inflasi tersebut lebih rendah dari perkiraan Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia.

Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Habib Bahar: Saya Ambil Hikmahnya PDIP Nyungsep

"Diperkirakan, laju inflasi akan mulai kembali pada pola normalnya mulai September ini," ujar dia dalam keterangan tertulisnya.

Menurut dia, tekanan inflasi yang mereda tersebut karena dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang sebagian besar sudah terealisasi pada Juli, dan adanya koreksi harga usai Idul Fitri.

Sementara itu, pemicu inflasi Agustus, terutama karena tekanan dari beberapa harga komoditas hortikultura dan berlanjutnya tekanan harga pada bawang merah dan daging sapi, sehingga menyebabkan inflasi volatile food masih cukup tinggi, yakni mencapai 1,82 persen (mtm) atau 16,53 persen (yoy).

Inflasi kelompok administered prices mencapai 0,62 persen (mtm) atau 15,40 persen (yoy), yang didorong kenaikan tarif angkutan selama periode Lebaran dan kenaikan tarif listrik. Sementara itu, inflasi inti mencapai 1,01 persen (mtm) atau 4,48 persen (yoy). (art)

Mohamed Salah, Duel Liverpool vs West Ham United

Prediksi Pertandingan Premier League: West Ham United vs Liverpool

Duel West Ham United vs Liverpool dalam lanjutan Premier League matchday ke 35 di London Stadium, Sabtu 27 April 2024, pukul 18.30 WIB. Berikut prediksinya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024