Pelebaran Jalan Tol Merak Rampung Maret

Jalan tol Merak retak
Sumber :
  • VIVAnews/Avifah
VIVAnews - PT Marga Mandala Sakti, selaku pengelola ruas tol Tangerang-Merak terus membenahi infrastruktur jalan tersebut sejak lima tahun terakhir. Upaya paling mendasar yang dilakukan perusahaan adalah merestrukturisasi prasarana jalan tol.
Respons Airlangga soal Isu Prabowo Bakal Bertemu Megawati

Direktur Teknik dan Operasi Marga Mandala Sakti, Sunarto Sastrowiyoto, Rabu 4 September 2013, mengatakan, hingga saat ini, biaya rekonstruksi jalan yang telah dikeluarkan sekitar Rp1 triliun.
Sederhana, Potret Busana Iriana Jokowi Saat Open House Curi Perhatian

Khusus tahun ini, menurut dia, Marga telah melakukan pelebaran jalan dari dua lajur menjadi tiga lajur untuk seksi Cikupa-Balaraja sepanjang 7,5 kilometer, dengan dua arah menjadi 15 kilometer.
Lebaran Pertama, 75.433 orang Ngumpul di Pelabuhan Bakauheni

"Tahun ini, investasinya sekitar Rp400 miliar. Diharapkan, Maret tahun depan pelebaran jalan ini sudah bisa diselesaikan," tutur Sunarto dalam keterangan tertulisnya.

Sunarto menjelaskan, pelebaran lajur juga dilakukan Marga Mandala untuk ruas Bitung-Cikupa sepanjang 5 kilometer, dengan dua arah menjadi 10 kilometer.

"Aturannya, penambahan kapasitas seperti lajur ini mengacu volume traffic. Apabila, sudah mencapai 80 persen, tentu kapasitas ditingkatkan dengan menambah lajur," ujarnya.

Menurut Sunarto, kewajiban penambahan lajur seharusnya dilakukan hingga Cilegon. Hanya saja, mendekati arah Cilegon, kapasitas traffic kendaraan masih memungkinkan, karena di bawah 80 persen, sehingga belum menjadi prioritas.

"Rekonstruksi jalan tol Tangerang-Merak ini sudah dilakukan perusahaan sejak 2008 secara bertahap," jelasnya.

Selain menambah lajur, dia mengatakan, Marga Mandala tahun ini sudah menambahkan gerbang tol Cikupa dari 14 gardu menjadi 20 gardu. Demikian pula, corak gardu memiliki struktur modern.

"Kami terus-menerus diaudit BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) setiap enam bulan sekali. Kalau tingkat pelayanan, tentunya sudah sesuai apa yang dipersyaratkan," tuturnya.

Mengenai investasi prasarana dan pemeliharaan yang besar, Sunarto mengatakan, peningkatan layanan sangat bergantung pada tingkat pengembalian investasi melalui tarif.

"Sebenarnya, penentuan tarif itu bisa dilakukan sekali saja di depan. Tetapi, tarifnya besar, sehingga ditempuh penyesuaian tarif bertahap dua tahun sekali. Bagi kami, tarif ini juga merupakan bagian kepastian investasi,” tuturnya.

Kelangsungan Investasi
Sementara itu, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Parikesit, meminta pemerintah untuk menjaga kelangsungan investasi jalan tol. Apabila ditinjau dari skala keekonomian investasi jalan tol tidak layak, pemerintah harus mampu memberikan jaminan kepada investor. Seperti di Korea, dinamakan revenue guarantee.

"Bisa saja untuk investasi tol di Indonesia sifatnya traffic guarantee. Karena tingkat pengembalian, bukannya pada revenue, tapi sejauh mana besaran traffic tol," paparnya.

Di sisi lain, Danang yang juga mantan Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum ini menilai, kelangsungan investasi jalan tol di Tanah Air, terlihat belum berjalan sesuai harapan. Untuk itu, ia mendesak pemerintah untuk mencari terobosan kebijakan. 

Setidaknya, dua persoalan utama yang harus dicarikan pemecahannya. Menurut Danang, yang pertama adalah pemerintah harus mampu memberikan jaminan bagi perbankan agar bisa mencairkan dananya. Kendati, lahan belum tuntas maksimal 90 persen sesuai aturan.

"Perlu adanya goverment guarantee bagi perbankan, agar investor segera melaksanakan proyek dengan dukungan dana perbankan, tanpa harus menunggu lahan bebas semuanya," jelasnya.

Terobosan lain, Danang menambahkan, perlu mendorong peran badan investasi pemerintah untuk turut membantu memberikan dana talangan dalam pembebasan tanah. Nantinya, apabila pembebasan tanah telah mencapai 90 persen, baru mendapat penggantian dari pemerintah. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya