Lifting Minyak Digenjot untuk Tekan Defisit Perdagangan

Kepala Humas SKK Migas, Elan Biantoro.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan
VIVAnews - Impor bahan bakar minyak masih menjadi salah satu penyumbang terbesar defisit neraca perdagangan. Mengatasi hal itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) berjanji akan menaikkan lifting minyak.
Daftar Harga Motor Vespa per Maret 2024

"Ya, kami akan menaikkan lifting (produksi minyak siap jual)," kata Kepala Bagian Humas SKK Migas, Elan Biantoro, seusai acara talk show bertajuk "Investasi Migas Jadi Perhatian" di Hotel Aston, Jakarta, Rabu 4 September 2013.
Thailand Prime Minister Welcomes Albino Buffalo to Government House

Elan mengatakan, rata-rata produksi minyak di Indonesia sebesar 830-840 ribu barel per hari, sedangkan kebutuhan domestik mencapai 1,3-1,4 juta barel per hari.
Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

Dia juga mengatakan, SKK Migas menargetkan produksi minyak untuk tahun ini mencapai zero decline. "Tahun depan naik. Tahun 2015, produksi migas akan menjadi satu juta barel per hari. Artinya, ini untuk mengurangi defisit," kata Elan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada periode Juli 2013 mengalami defisit sebesar US$2,31 miliar. Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia merugi sebesar US$5,65 miliar pada periode Januari-Juli 2013.

Nilai impor perdagangan sebesar US$111,83 miliar memang lebih besar dibanding kinerja ekspor yang mencapai US$106,18 miliar. Untuk Juli, nilai impor mencapai US$17,42 miliar, sedangkan ekspor sebesar US$15,11 miliar.

"Ini memang akibat impor migas. Kumulatifnya defisit neraca perdagangan migas mencapai US$7,6 miliar. Sementara itu, non migas masih surplus US$1,9 miliar," ujar Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin 2 September 2013.

Sementara itu, mengenai defisit akibat impor migas ini, SKK Migas mengklaim mereka tidak bisa menekan defisit neraca perdagangan sendirian.

"Kalau dari SKK Migas saja, itu tidak mungkin. Tapi, tetap ada diversifikasi energi. Kalau dari kami, ada diversifikasi dari BBM ke bahan bakar gas," katanya.

"Tapi, kan ada energi alternatif lain seperti energi air, energi angin, energi nuklir, energi panas bumi, dan energi panas Matahari. Itu, kan bukan domain kami," kata Elan. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya