RI Galak Soal Pengurangan Stimulus The Fed, Apa Respons Obama

Presiden AS Barack Obama bertemu Presiden SBY di Bali
Sumber :
  • REUTERS/Jason Reed

VIVAnews - Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang galak mempertanyakan kejelasan pengetatan likuiditas keuangan yang akan dilakukan bank sentral Amerika Serikat. Sebab, gonjang-ganjing pernyataan pejabat The Federal Reserve, AS, telah menghantam ekonomi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menteri Keuangan, M Chatib Basri, Senin 9 September 2013, mengungkapkan,
dalam pertemuan G20 pekan lalu di St Petersburg, Indonesia sebagai negara berkembang memiliki posisi penting dalam menyuarakan kebijakan AS tersebut.

"Indonesia punya posisi, sehingga pada pembahasan menjadi mudah," ujarnya.

Respons keras Indonesia dan beberapa negara berkembang lain seperti India, China, serta Turki yang mempertanyakan kebijakan tersebut, menghasilkan deklarasi bersama. Komitmen bersama negara-negara G20 tersebut salah satunya menyatakan bahwa sebuah kebijakan negara harus mempertimbangkan dampaknya ke negara lain.

"Jadi, kalau ramai-ramai galak, dampaknya lumayan. Karena itu, negara seperti China, India, Indonesia, dan Brasil bisa masuk dalam deklarasi," katanya.

Respons Obama
Keluhan negara-negara berkembang tersebut, Chatib melanjutkan, juga mendapatkan respons langsung dari Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang hadir dalam pertemuan tersebut. Obama, menurut Chatib, menyadari bahwa perlu adanya koordinasi tersebut.

"AS menyadari bahwa policy itu punya dampak. Obama mengakui perlunya koordinasi, seperti yang diinginkan negara emerging market," ungkapnya.

Meski demikian, Obama tidak bisa mengintervensi The Fed dalam mengambil keputusan. "Jadi, Presiden Obama menyampaikan, tidak bisa mengatasnamakan The Fed. Tetapi, dia setuju harus saling konsultasi," kata Chatib.

Obama, menurut Chatib, juga mengimbau negara-negara di dunia untuk tidak sepenuhnya menyalahkan AS mengenai rencana kebijakan The Fed tersebut. Negara berkembang juga harus membenahi isu domestik yang dihadapi guna mengantisipasi tekanan dari luar.

"Permasalahan kita kan selain dampak pengurangan stimulus moneter di AS, juga ada defisit neraca transaksi berjalan," ujar dia.

Di India, dia melanjutkan, justru ada tiga. Selain juga terkait dampak pengurangan stimulus moneter AS, ada defisit fiskal, dan defisit neraca transaksi berjalan.

Dituding Jadi Selingkuhan Rizky Nazar, Ini Jawaban Salshabilla Adriani

"Itu lebih buruk. Di Malaysia kenapa tidak parah, karena terkait defisit fiskal saja. Saya kira respons Obama itu memberi harapan," katanya.

Sementara itu, mengenai permasalahan ekonomi domestik, Chatib mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam forum tersebut merespons langsung pernyataan Obama.

Presiden SBY menyampaikan langkah keep buying strategy yang dilakukan Indonesia guna terus meningkatkan perekonomian. Selain itu, upaya pemerintah dalam mempertahankan konsumsi domestik dengan meredam pemutusan hubungan kerja (PHK) juga ditekankan oleh Presiden.

"Yang agak keras juga dari pemerintah India dan Turki. Ternyata, setelah saya cek, depresiasi nilai tukar mereka lebih besar dibanding Indonesia," ujarnya. (eh)

Shin Tae-yong dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir

Selain Perpanjangan Kontrak, Erick Thohir Ungkap Perbincangan dengan Shin Tae-yong di Qatar

Ketua umum PSSI, Erick Thohir memenuhi komitmennya dengan memperpanjang kontrak pelatih timnas, Shin Tae -Yong.  

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024