Sumber :
- Antara/ R Rekotomo
VIVAnews
- Kementerian Pekerjaan Umum akan kembali menggunakan pinjaman dari China untuk pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi kedua. Semua persyaratan yang diperlukan untuk memproses pinjaman dari Export-Import Bank of China itu juga sudah diajukan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, Selasa 10 September 2013, mengatakan, berharap dana pembangunan jalan tol itu bisa secepatnya turun.
Baca Juga :
Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, Selasa 10 September 2013, mengatakan, berharap dana pembangunan jalan tol itu bisa secepatnya turun.
"Sekarang tinggal menunggu koordinasi antara Exim Bank itu dan pemerintah China. Mudah-mudahan bisa tahun ini," katanya.
Jika sebelumnya pinjaman dari China molor hingga satu tahun untuk proyek Tol Cisumdawu seksi satu, Djoko meyakini hal tersebut tidak akan terjadi pada pinjaman kedua. Pinjaman senilai kurang lebih Rp1 triliun itu, menurut dia, akan lebih cepat turun.
"Ini karena semua persyaratan yang diinginkan pemberi pinjaman telah dipenuhi dengan baik," ujarnya.
Pinjaman itu merupakan bentuk subsidi pemerintah bagi jalan tol sepanjang 58,35 kilometer tersebut. Pemerintah akan membangun ruas jalan tol seksi I dan seksi II melalui dana pendamping atau
Viability Gap Fund
.
Sementara itu, sisanya akan dikerjakan oleh swasta yang akan segera ditenderkan, jika proses pembebasan tanah secara keseluruhan telah melebihi 75 persen.
Pemerintah juga telah melakukan pemasangan tiang pancang pada pembangunan tol Cisumdawu seksi I yang dibiayai dari pinjaman China sebesar Rp1,2 triliun.
Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, kepada
VIVAnews
, mengatakan, kementeriannya amat terbuka menggunakan pinjaman lunak itu. Namun, jika dana dari APBN mencukupi, dia lebih memilih menggunakan anggaran pemerintah itu.
Tol Cisumdawu terbagi menjadi enam seksi, yakni Cileunyi–Tanjungsari (9,80 km), Tanjungsari– Sumedang (17,51 km), Sumedang-Cimalaka (3,73 km), Cimalaka-Legok (6,96 km), Legok-Ujungjaya (16,35 km), dan Ujungjaya-Kertajati (4,00 km). (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sekarang tinggal menunggu koordinasi antara Exim Bank itu dan pemerintah China. Mudah-mudahan bisa tahun ini," katanya.