Bea Cukai Kewalahan Tangani Penyelundupan Ponsel

Dirjen Bea Cukai Agung Kuswandono
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews
Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial
- Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, mengaku kewalahan menangani penyelundupan telepon seluler yang masuk ke Indonesia. Meskipun sudah banyak pelaku ditangkap, barang tersebut, khususnya ponsel-pintar, masih terus masuk secara ilegal.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Agung Kuswandono, Selasa 10 September 2013, mengungkapkan, perairan Selat Malaka menjadi titik terawan masuknya secara ilegal barang tersebut.
Wakil Ketua KPK Dilaporkan ke Dewas Terkait Pelanggaran Etik


"Masalah utamanya kebanyakan di pelabuhan atau
entry point
yang ilegal, khususnya di Selat Malaka. Itu yang paling banyak," ujarnya.


Dia juga mengatakan, para penyelundup saat ini melakukan aksinya secara ketengan atau tidak secara massal. Aksi tersebut menyulitkan Ditjen Bea dan Cukai dalam menangkap pelakunya.


"Karena apa,
smartphone
kan kecil. Bawa 20 unit kan tidak ketahuan. Kalau bolak-balik bawa satu tas misalnya, bisa mencapai 300 unit," tambahnya.


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) telepon seluler termasuk barang impor terbesar hingga Juli 2013. Produk ini menempati posisi kelima setelah minyak dan turunannya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya