Empat Program Kerja Sama RI dan Inggris

Islamic Book Fair 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
Bukan Jakarta, Ini Kota Pertama yang Mulai Jadikan Suzuki Carry Sebagai Mobil Angkot
- Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, Rabu 18 September 2013, menyatakan bahwa pemerintah RI dan Inggris sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam program pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, pengembangan energi terbarukan, dan sektor manufaktur.

Media Asing yang Semula Remehkan Timnas Indonesia Kini Memuji: Kemenangan Paling Dramatis

Pembangunan infrastruktur, Hatta menjelaskan, diprioritaskan pada sektor transportasi.
Kapal KM Bukit Raya Terbakar, Ribuan Calon Penumpang Gagal Berangkat ke Surabaya


"Keluhan dunia internasional, airport kita sering
delay
atau begitu banyak pesawat yang mengantri," ujar Hatta di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.


Dalam hal ketahanan pangan, Hatta melanjutkan, Indonesia berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi ketergantungan impor. Pemerintah ingin meningkatkan produksi pangan dalam negeri.


"Pendekatan dengan teknologi dan produktivitas," kata Hatta.


Kerja sama di bidang energi, Pemerintah Indonesia meminta Inggris untuk mendukung pengembangan energi terbarukan.


"Kami memerlukan tenaga surya, tenaga angin, dan tenaga geotermal," kata Hatta.


Adapun untuk kerja sama di sektor manufaktur, kata Hatta, menyangkut upaya meningkatkan nilai tambah bagi produk ekspor unggulan.


"Kita mengekspor komoditas, volumenya 75 persen dari industri manufaktur. Tapi kalau membuka impor, ya 75 persen untuk manufaktur, yaitu bahan baku penolong," kata Hatta. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya