Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang menjadi bahan baku biodiesel kewalahan terima order dari PT Pertamina saat ini. Hal tersebut, terjadi setelah pemerintah menaikkan kadar biodisel dalam solar subsidi yang dijual dari 7,5 persen menjadi 10 persen.
Baca Juga :
Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, Selasa 24 September 2013, menargetkan bahwa pada tahun depan perseroan akan menyerap 3,3 juta biodiesel berbahan baku CPO untuk dicampurkan pada bio solar subsidi.
Baca Juga :
Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar
"Target tahun depan 3,3 juta kilo liter, sedangkan tahun ini satu juta kilo liter, dan tahun kemarin 660 ribu kilo liter," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta.
Selain itu, menurut Hanung, sebanyak 104 depo Pertamina akan memproduksi bio solar dengan campuran biodiesel hingga 10 persen pada tahun depan. "Saat ini, kita yang di 32 depot sudah bisa mencampur FAME (fatty acid methyl ester) atau sekitar 70 persen BBM PSO sudah bisa kita campur," ujarnya.
Mengenai hal ini, Hanung mengatakan, pertamina bukanlah pemain baru. Untuk itu, dirinya optimistis upaya pemerintah meningkatkan produksi biodiesel ke depannya dapat berjalan sesuai dengan target.
"Sampai hari ini, baru Pertamina yang produksi biodiesel. Kami sudah melakukannya sejak tahun 2007," tuturnya. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mengenai hal ini, Hanung mengatakan, pertamina bukanlah pemain baru. Untuk itu, dirinya optimistis upaya pemerintah meningkatkan produksi biodiesel ke depannya dapat berjalan sesuai dengan target.