APEC Jadi Jalan UKM untuk Ekspansi Bisnis

Wakil Menteri Perdagangan RI, Bayu Krisnamurthi
Sumber :
  • VIVAnews/Bobby Andalan
VIVAnews - Perhelatan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) tengah digelar di Indonesia. Dalam ajang internasional ini, Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, menginginkan para pejabat dalam APEC sepakat untuk mendorong ekonomi secara inklusif.
Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Selain itu, dia meminta semua negara peserta untuk mengikutsertakan lebih banyak pelaku usaha kecil menengah (UKM).
Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya

"Kami harus mengakui bahwa banyak produk UKM saat ini yang go international. Mereka telah berbisnis pada skala APEC, bukan karena skala volume yang besar, tapi menghasilkan produk yang dijual sampai ke negara-negara APEC," kata Bayu di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu 2 Oktober 2013.
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Terancam 4 Tahun Bui

Bayu mengatakan bahwa karena alasan itu, dia mengimbau agar para pelaku UKM yang seperti itu tidak dipandang sebelah mata. "Jadi, tidak ada alasan untuk memandang sebelah mata mereka," ujarnya.

Selanjutnya, dia menjelaskan, kementerian tengah mengidentifikasi produk-produk UKM nasional. Hasilnya, produk UKM dalam negeri berkualitas baik.

"Produk UKM kita sudah ada yang sampai ke China, Jepang, Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan Brunei Darussalam. Jadi, produk-produk yang dihasilkan itu sampai menembus pasar internasional," kata mantan Wakil Menteri Pertanian tersebut.

Dalam kesempatan ini, dia juga berharap agar pelaku UKM ini tidak minder untuk berbisnis di lingkup yang lebih besar. "Pelaku UKM kita hanya kurang percaya diri saja. Kita sebenarnya mampu, kok. Tapi, bukan berarti tidak ada masalah," kata dia.

Dalam APEC, tentunya Bayu berharap agar para pelaku UKM bisa tampil untuk berbisnis di ruang lingkup APEC. Ia juga menambahkan bahwa Indonesia harus bisa memperjuangkan pasar untuk UKM nasional lebih terbuka untuk 20 anggota APEC.

"Kadang-kadang kami sibuk untuk membendung barang masuk ke Indonesia, padahal kami juga membutuhkan barang-barang kita masuk ke negara lainnya," kata dia. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya