Seberapa Penting Menyiapkan Dana Darurat?

Uang
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
Shin Tae-yong Blak-blakan Akui Indonesia U-23 Kesulitan Tatap Piala Asia U-23
- Setiap gedung bertingkat hingga pesawat pasti memiliki pintu darurat. Pintu tersebut tidak pernah dipakai, jika tidak dalam kondisi terdesak.

Agar Libur Lebaran Tidak Tekor

Dalam kehidupan, seseorang seharusnya juga memiliki "pintu darurat," untuk menghadapi kondisi terburuk, sehingga bisa meminimalisasi risiko. Pintu darurat yang dimaksud dalam kehidupan nyata adalah dana darurat.
Perang Iran Vs Israel Pecah, Arab Saudi Desak PBB Lakukan Ini


Dana tersebut akan berguna jika seseorang mengalami musibah, seperti terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), anggota keluarga sakit, atau lainnya.


Kondisi itu memang tidak dihendaki semua orang. Namun, musibah bisa saja terjadi kapan dan di mana pun. Untuk itu, adanya dana darurat bisa membuat seseorang lebih tenang.


"Karena, kita tidak perlu mengambil keputusan dalam keadaan tertekan, seperti berutang ataupun menjual aset pribadi," kata
Assistant Vice President Head of Investment, Bancassurance, and Treasury Products
, Commonwealth Bank Indonesia, Rheza Karyanto, dalam ulasannya, Selasa 8 Oktober 2013.


Dia menjelaskan, dalam perencanaan keuangan, keberadaan dana darurat merupakan elemen penting. Lantas, berapa jumlah dana darurat yang harus disediakan?


Idealnya, dia melanjutkan, untuk pria dan perempuan lajang, diperlukan dana sebesar 3 kali dari biaya hidup bulanan. Sementara itu, untuk pasangan yang sudah berkeluarga, disarankan menyiapkan dana 6 kali biaya hidup bulanan. "Jumlah ini wajar karena punya risiko lebih besar," tuturnya.


Biaya bulanan untuk dana darurat itu, menurut dia, dihitung dari pengeluaran tiap bulan. Misalnya, seseorang dengan penghasilan Rp5 juta per bulan dan pengeluaran Rp2 juta, maka untuk pria atau perempuan lajang, harus menyiapkan dana darurat Rp6 juta.


Dia menambahkan, tidak usah merasa terbeban dengan besaran dana darurat itu, meski terlihat berat. "Anda bisa mengumpulkan uang untuk dana darurat sedikit demi sedikit, atau jika ingin lebih cepat bisa menggunakan dana THR ataupun bonus," kata dia.


Yang perlu diperhatikan, menurut dia, adalah metode penyimpanan dana darurat itu. Seseorang harus memastikan penempatannya dalam simpanan dengan likuiditas tinggi, seperti tabungan atau deposito. Langkah ini dilakukan agar dana darurat dapat diambil dengan mudah ketika dibutuhkan.


Bagaimana, siapkah berburu dana darurat? "Seperti tupai yang mengumpulkan makanan sebelum musim kemarau, mari kita siapkan dana darurat selagi sempat," ujarnya. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya