Agar Tak Ada Pemadaman Listrik Bergilir, Ini Syaratnya

Ilustrasi Pemadaman Listrik
Sumber :
  • VIVAnews/Darmawan
VIVAnews
Gabung Prabowo-Gibran Sebagai Pilihan Baik, Surya Paloh: Ini Pilihan Saya, Pilihan Nasdem
– Pemadaman listrik bergilir masih kerap terjadi di berbagai daerah. Bisakah masyarakat tidak lagi mengalami mati lampu atau pemadaman listrik?

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Nur Pamudji, Senin 28 Oktober 2013, menjelaskan bahwa harapan itu mungkin saja terealisasi. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan


"Indonesia bisa saja tidak ada pemadaman listrik. Tapi, cadangan listriknya harus 100 persen," ujar Nur di Jakarta.


Konsekuensi dari ketersediaan listrik ini, ia melanjutkan, akan berimbas pada penyesuaian tarif listrik.


Ia mencontohkan, salah satu negara yang cadangan listriknya sudah mencapai 100 persen adalah Singapura. Oleh karena itu, tarif listrik di Singapura lebih mahal, yaitu 22 sen per kilowatt hour (kwh), sedangkan di Indonesia hanya 9 sen.


Keberhasilan Singapura dalam penyediaan listrik ini, menurut Pamudji, disebabkan wilayahnya yang kecil dan kebutuhan tidak sebanyak Indonesia.


Untuk itu, menurut Nur, cadangan listrik di Indonesia memang perlu ditingkatkan. Namun, tidak perlu hingga mencapai 100 persen. Cadangan listrik di Pulau Jawa sebesar 30 persen sebenarnya sudah cukup ideal untuk mencukupi kebutuhan.


Namun, dia menjelaskan, suplai listrik tetap harus dijaga. Karena, jika konsumsi meningkat, PLN harus meningkatkan jumlah cadangan listrik.


Untuk daerah-daerah lain di luar Jawa, menurut Nur, cadangan listrik masih kurang. Kondisi ini yang menyebabkan terjadi pemadaman bergilir. Sumatera Utara merupakan daerah yang paling kecil cadangan listriknya, hanya sekitar 15 persen. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya