Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- PT Bank Tabungan Negara Tbk membukukan laba bersih Rp1,05 triliun hingga triwulan III-2013. Perolehan laba itu meningkat bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp1,02 triliun.
Direktur Utama BTN, Maryono, Senin 28 Oktober 2013, menjelaskan, kenaikan laba didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp96,53 triliun, serta dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp88,53 triliun.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Semua Pihak Diminta Tunjukan Kedewasaan Politik dan Menerima dengan Lapang Dada Hasil Pemilu
Direktur Utama BTN, Maryono, Senin 28 Oktober 2013, menjelaskan, kenaikan laba didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp96,53 triliun, serta dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp88,53 triliun.
"Kami bersyukur BTN dapat mempertahankan sekaligus meningkatkan kinerja perseroan, walaupun kondisi makro kurang kondusif," kata Maryono di Menara BTN, Jakarta.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2013 itu, BTN juga membukukan aset Rp123,31 triliun. Aset ini tumbuh 24,87 persen dari posisi yang sama pada 2012 sebesar Rp98,75 triliun.
Sementara itu, kredit dan pembiayaan tumbuh dari Rp76,56 triliun pada periode sama 2012 menjadi Rp96,53 triliun. Pertumbuhan kredit ini mencapai 26 persen atau di atas rata-rata nasional sebesar 22 persen.
Selanjutnya, untuk DPK, tumbuh dari Rp69,33 triliun pada akhir September 2012 menjadi Rp88,53 triliun pada periode sama 2013. Pertumbuhan DPK BTN mencapai 28 persen.
Kemudian, pendapatan bunga pada periode itu mencapai Rp8,06 triliun atau tumbuh 19,87 persen dari posisi sama 2012 sebesar Rp6,73 triliun.
"Meningkatnya jumlah kredit dan pembiayaan yang disalurkan dan pengelolaan DPK pada triwulan III-2013, akhirnya membentuk laba bersih BTN menjadi Rp1,05 triliun," ujarnya.
Sementara itu, porsi pembiayaan pada kredit perumahan masih mendominasi, yakni mencapai 86,12 persen dari total kredit yang disalurkan. Sisanya sebesar 13,88 persen atau Rp13,4 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit nonperumahan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami bersyukur BTN dapat mempertahankan sekaligus meningkatkan kinerja perseroan, walaupun kondisi makro kurang kondusif," kata Maryono di Menara BTN, Jakarta.
