Laba Astra Turun Jadi Rp13,5 Triliun

Gedung Astra International
Sumber :
  • Astra International
VIVAnews
Rumah Dekat Asrama Brimob di Slipi Dilahap Si Jago Merah, 17 Mobil Pemadam Dikerahkan
- PT Astra International Tbk dan anak perusahaan membukukan laba bersih Rp13,5 triliun selama sembilan bulan pertama 2013. Perolehan laba itu turun 8 persen dibandingkan Rp14,7 triliun pada periode sama 2012.

TNI Pasti Profesional Tangani Kasus Oknum Diduga Aniaya Anggota KKB Papua

Laba bersih per saham juga turun 8 persen menjadi Rp333 per unit. Selama periode itu, pendapatan bersih Astra mencapai Rp141,8 triliun, atau tergerus tipis satu persen dibandingkan periode sama 2012.
Jokowi Enggak Bahas Pemerintahan Prabowo saat Buka Puasa Bersama Menteri di Istana


Namun, nilai bersih aset Astra mencapai Rp1.913 per saham pada 30 September 2013, atau meningkat 9 persen dibandingkan periode akhir 2012 sebesar Rp1.759 per saham.


Meskipun volume penjualan otomotif dalam kondisi baik, pendapatan perseroan masih dipengaruhi oleh ketatnya kompetisi pada pasar mobil, kenaikan biaya tenaga kerja, serta menurunnya harga komoditas.


"Kami perkirakan kondisi bisnis hingga akhir 2013 tidak terlalu banyak berubah," kata Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto, dalam keterangan tertulisnya.


Divisi otomotif membukukan penurunan laba bersih 5 persen menjadi Rp6,9 triliun. Terdiri atas Rp3,2 triliun berasal dari perseroan dan anak-anak perusahaan, serta Rp3,7 triliun dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif.


Sepanjang sembilan bulan pertama 2013, permintaan kendaraan bermotor tetap tinggi. Namun, peningkatan persaingan akibat meningkatnya kapasitas produksi domestik serta tingginya biaya tenaga kerja telah menyebabkan penurunan kontribusi laba bersih dari segmen otomotif.


Untuk divisi jasa keuangan, laba bersih yang dibukukan naik 17 persen menjadi Rp3,3 triliun. Total pembiayaan melalui bisnis pembiayaan otomotif Astra yang terdiri atas PT Federal International Finance (FIF), PT Astra Sedaya Finance (yang dikenal dengan nama Astra Credit Companies-ACC), dan PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) meningkat 11 persen menjadi Rp43 triliun.


PT Bank Permata Tbk yang 44,6 persen sahamnya dimiliki perseroan, membukukan laba bersih Rp1,3 triliun, atau meningkat 21 persen. 


Sementara itu, laba bersih divisi alat berat dan pertambangan turun 23 persen menjadi Rp2,1 triliun. PT United Tractors Tbk, yang 59,5 persen sahamnya dimiliki perseroan, melaporkan penurunan pendapatan bersih sebesar 15 persen. Laba bersih turun 24 persen menjadi Rp3,4 triliun.


Selanjutnya, laba bersih divisi agribisnis juga turun 45 persen menjadi Rp726 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk, yang 79,7 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan, melaporkan penurunan laba bersih menjadi Rp911 miliar dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp1,7 triliun.


Meskipun produksi minyak kelapa sawit meningkat 5 persen menjadi 1,1 juta ton, pendapatan menurun 3 persen menjadi Rp8,3 triliun. Kondisi ini disebabkan oleh turunnya harga rata-rata CPO sebesar 12 persen menjadi Rp6.835 per kilogram.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya