Sumber :
VIVAnews
- Kelas menengah atas ternyata lebih memilih untuk memiliki aset dalam bentuk kas tunai.
Laman Business Inside r, Senin, 4 November 2013, menyebutkan bahwa survei terbaru pada 50 kantor perwakilan lembaga dari 20 negara, yang dilakukan oleh Citi Private Bank, menyimpulkan bahwa 39 persen dari aset masyarakat menengah atas dalam bentuk kas tunai, 25 persen memilih investasi saham dari portofolio rata-rata, 17 persen dalam bentuk obligasi, dan 19 persen dalam bentuk investasi alternatif lain.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Laman Business Inside r, Senin, 4 November 2013, menyebutkan bahwa survei terbaru pada 50 kantor perwakilan lembaga dari 20 negara, yang dilakukan oleh Citi Private Bank, menyimpulkan bahwa 39 persen dari aset masyarakat menengah atas dalam bentuk kas tunai, 25 persen memilih investasi saham dari portofolio rata-rata, 17 persen dalam bentuk obligasi, dan 19 persen dalam bentuk investasi alternatif lain.
Persentase tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa keluarga kaya memiliki lebih banyak uang tunai yang berasal dari imbal hasil investasi jangka pendek.
"Dari persentase tersebut, ekspektasi imbal hasil untuk portofolio investasi hanya 4,4 persen. Ini sesuai dengan pengamatan Citi Private Bank terhadap investor menengah atas yakni memiliki kas tunai yang sangat tinggi dengan alokasi ke aset lancar untuk mencapai target pengembalian," ujar Steven Wieting, The Bank's Global Chief Investment Strategist.
Sebagian besar keluarga yang disurvei mengharapkan suku bunga akan naik. Sekitar 60 persen pasar yang memiliki investasi jangka panjang memproyeksikan suku bunga akan naik 50 basis poin dan 17 persen memperkirakan naik 100 basis poin. Hanya 2 persen dari mereka yang memperkirakan tingkat suku bunga AS akan turun.
Halaman Selanjutnya
Persentase tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa keluarga kaya memiliki lebih banyak uang tunai yang berasal dari imbal hasil investasi jangka pendek.
