Kembangkan Pembangunan Hijau, Presiden SBY Raih Medali Kehormatan

presiden sby diberi gelar ksatria dari ratu inggris
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima medali kehormatan atau honorary patron medal dari ASEAN Federation of Enginering Organization. Penghargaan tersebut, diberikan atas dasar konsistensi SBY dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan, khususnya di kawasan ASEAN.
Ibas Harap Prabowo-Gibran Penuhi Janji Politik saat Kampanye

Di kompleks Istana Kepresidenan, Senin 11 November 2013, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia, Bobby Gafur Umar, yang pada tahun ini menjadi Chairman Conference AFEO (CAFEO) mengungkapkan bahwa penghargaan ini adalah kelas tertinggi di AFEO dan ditujukan kepada kepala negara.
Paket Promo ke Destinasi Wisata Dunia Bisa Dapat Diskon Rp 12 Juta, Simak!

"Kepala negara yang pertama menerima adalah Hun Sen. Ini adalah yang kedua dan ini ditentukan suatu rapat Mei kemarin di Yangoon, Myanmar, dalam rapat AFEO midterm," ujarnya.
KPU Kabupaten Tangerang Buka Rekrutmen PPK dan PPS Pilkada 2024: Tersedia 967 Kuota

Presiden SBY dinilai selama sembilan tahun masa kepemimpinannya telah berkontribusi banyak bagi pembangunan, khususnya yang mengedepankan lingkungan. Hal tersebut, terbukti pada tahun ini saja telah meresmikan tiga mega proyek infrastruktur berbasis green economic.

Bobby memaparkan, proyek tersebut yaitu, tol atas laut di Bali yang tetap mempertahankan kelestarian mangrove di daerah sekitarnya.

"Kedua, Jembatan Kelok Sembilan, secara lingkungan didesain dengan baik sekali oleh bangsa Indonesia sendiri. Kemudian (Bandara) Kualanamu. Proyek-proyek tersebut dapat diselesaikan oleh beliau pada masa pemerintahannya," ujar Bobby yang juga menjabat CEO Bakrie & Brother tersebut.

Penyerahan medali kehormatan tersebut dilakukan di Istana Negara sore ini. Selain peserta konferensi, acara tersebut juga dihadiri sejumlah menteri, yakni Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, dan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya