Pelindo II Gandeng Bank Dunia Susun Strategi Menurunkan Biaya Logistik
- Antara/ Hermanus Prihatna
VIVAnews - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) menggandeng Bank Dunia untuk menyusun strategi menurunkan biaya logistik di Indonesia yang nilainya tiga kali lipat lebih besar dibanding Malaysia.
"Kami ingin biaya logistik port yang murah. Kalau lebih murah, apa akibatnya? Ya, kapal-kapal besar bisa transit," kata Dirut PT Pelindo II, Richard Joost Lino di kantor perwakilan Bank Dunia, Jakarta, Selasa 12 November 2013.
Menurut laporan "Indikator Kinerja Logistik tahun 2012” dari Bank Dunia, Indonesia menempati posisi 59 dari 155 negara. Posisi ini jauh berada di belakang negara yang berpendapatan menengah di kawasan. Sebut saja China, Thailand, dan Vietnam. Ketiga negara tersebut menghabiskan 7 persen PDB untuk biaya infrastruktur.
Begitu pula dengan Malaysia. Negeri Jiran ini hanya menggelontorkan 8 persen PDB untuk biaya infrastruktur.
"Setidaknya bisa berada di bawah Malaysia. Sebenarnya, kalau berada di angka 12 itu sudah bagus," jelasnya.
Richard mengungkapkan Pelindo II menyiapkan dana sebesar US$1,4 juta atau Rp15,4 miliar (dengan asumsi US$1 sama dengan Rp11.000).
Dana tersebut rencananya digunakan untuk mengkaji persoalan dalam sistem logistik nasional serta mengkaji konsep pendulum nusantara dan kebutuhan tiga puluh enam pelabuhan dari wilayah Indonesia Timur ke Indonesia Barat.
"Seperti Pelabuhan Malahayati, Dumai, dan Balikpapan. Studi ini tidak dilakukan untuk Jakarta," imbuhnya.
Sementara itu, pihak Bank Dunia mengatakan bahwa studi tersebut akan berlangsung selama belasan bulan.
"Studinya mulai hari ini, yaitu selama 12-16 bulan. Studi pertama US$1,4 juta," kata Senior Economist Bank Dunia, Sjamsu Rahardja. (eh)
Selebgram Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba Karena Isap Rokok Elektrik Rasa Ganja
Dari keenam orang yang jadi tersangka diantaranya adalah selebgram yakni Chandrika Chika.
