- Bumi Resources Minerals
VIVAnews - PT Bumi Resources Tbk tidak akan membagikan dividen pada tahun ini kepada para pemegang saham. Hingga kuartal III-2013, perseroan masih mencatatkan kerugian US$377,5 juta.
Head of Investor Relation Bumi Resources, Ahmad Reza Wijaya, Rabu 20 November 2013, menjelaskan, kerugian perusahaan ini telah menurun dibanding tahun lalu yang sebesar US$632,5 juta.
"Ini disebabkan efisiensi yang dilakukan perusahaan di berbagai bidang," ujar Ahmad usai paparan publik di Jakarta.
Menurut dia, perseroan mencatatkan kenaikan volume penjualan pada kuartal III-2013, mencapai 58,6 metrik ton (MT). Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan hanya mencatatkan penjualan 47,7 MT.
Walaupun penjualan meningkat, Ahmad melanjutkan, rendahnya harga batu bara global masih menjadi kendala. Namun, saat ini, sudah ada kecenderungan positif dari fluktuasi harga batu bara.
"Tahun ini, kami belum bisa membagikan dividen. Tapi, tahun depan kami perkirakan mendapatkan untung. Jadi, kami bisa membagikan dividen," kata dia.
Ahmad juga menegaskan bahwa perseroan ingin membayar utang kepada China Investment Corporation (CIC) sebesar US$1,35 miliar dari total utang US$1,78 miliar. Pembayaran utang ini akan dilakukan pada akhir 2013.
Direktur Bumi Resources, Andrew C Beckham, menambahkan, perseroan akan menjual saham PT Kaltim Prima Coal sebesar 19 persen (US$950 juta) dan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk 42 persen (US$257 juta).
Selain itu, Bumi akan melakukan penawaran saham terbatas (rights issue) sebesar US$150 juta pada akhir tahun ini. (art)
Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
