Syarat Pemasangan RFID di Kompleks Perumahan

Penerapan RFID di SPBU
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fanny Octavianus

VIVAnews - PT Pertamina akan melayani pemasangan alat Radio Frequency Identification (RFID) untuk masyarakat yang tinggal di suatu kompleks perumahan.

Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina, Hanung Budya, Rabu 4 Desember 2013, menjelaskan, upaya ini di antaranya untuk mencapai target pemasangan RFID hingga Juli 2014.

"Kalau ada kelompok masyarakat yang ingin kendaraannya dipasangi RFID bersama-sama, tim pemasangan akan masuk ke kompleks perumahan itu. Sebaiknya sekitar seratus mobil per kompleks," ujar Hanung usai acara "Deklarasi Nasional Pembentukan Karakter Sobat Bumi" di kantor pusat Pertamina, Jakarta.

Manajer Sosialisasi Sistem Monitoring Pengendalian BBM (SMPBBM), Andi Nugroho, dalam kesempatan terpisah menyatakan bahwa masyarakat bisa mengajukan permintaan pemasangan alat tersebut secara kolektif dengan syarat tertentu.

"Syaratnya ada 150-200 kendaraan dalam satu kompleks," kata Andi saat dihubungi VIVAnews.

Ketua RT setempat diharapkan bisa menjadi koordinator kegiatan pemasangan RFID di kompleks tersebut. Masyarakat bisa mendaftar melalui call center Pertamina dalam sambungan telepon 500-000 atau lewat situs www.smpbbm.com.

"Jadwalnya kapan, nanti bisa dikonfirmasi. Kalau jadwal kami kosong, tim kami akan menghampiri. Pemasangan ini tanpa biaya," kata Andi.

Pemasangan bersifat kolektif ini baru berlaku di wilayah Jakarta. Andi mengatakan bahwa ada tiga tim yang terdiri atas tiga orang per grup untuk memasang RFID.

"Tapi, itu menyesuaikan jumlah kendaraan yang akan dipasangi RFID. Pernah ada yang meminta pemasangan RFID kolektif untuk 500 kendaraan. Kami menurunkan tiga tim untuk memasangnya," kata dia.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

Lalu, kapan waktu pemasangannya? Menurut Andi, pemasangan RFID dilakukan Senin-Jumat dan Sabtu-Minggu untuk beberapa posko tertentu.

"Senin-Jumat kami full pemasangan. Kalau Sabtu-Minggu kami buka, tapi ada beberapa posko yang nonaktif, karena ada sistem shift," kata dia. (art)

Waspada! Buaya Masih Berkeliaran di Kolam Ikan Milik Warga Medan Labuhan
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024