Pakai Hiasan Kepala Indian, Chanel Dikecam

Chanel
Sumber :
  • Chanel
VIVAlife
Pakaian Dalam Asal Bantul Siap Bersaing di Amerika dan Inggris
- Penggunaan hiasan kepala suku Indian lagi-lagi menuai kontroversi di panggung fesyen. Setelah setahun lalu Victoria's Secret diprotes, hal yang sama diterima oleh merek busana Chanel usai pementasan busana di Texas, Amerika Serikat.

Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng

Seperti dikutip dari laman
6 Lokasi Camping Populer di Luar Negeri, Ayo Kunjungi!
Daily Mail , sebagai aktivis, Sasha Houston Brown merasa kecewa atas penyalahgunaan budaya yang terus terjadi di dunia fesyen. Hiasan kepala tersebut bersifat sangat suci, hanya digunakan oleh para pemimpin suku dalam upacara keagamaan.


"Ada banyak cara untuk berkomunikasi dengan suku pribumi, tapi itu sangat salah ketika mengklaim budaya mereka menjadi inspirasi, kemudian disajikan sebagai suatu yang umum," kata Sasha, Direktur Pendidikan untuk
Little Earth United Tribes
.


Dilansir dari
Huffington Post,
Karl Lagerfeld selaku Direktur Kreatif Chanel belum memberikan komentar apa-apa. Padahal akun
Twitter
-nya sudah dibanjiri komentar mengenai kontroversi tersebut.


Karl dianggap tak belajar dari insiden Victoria's Secret Fashion Show 2012. Ketika itu, model Karlie Kloss mengenakan hiasan kepala suku Indian dipadu dengan bikini bermotif macan.


Penampilan tersebut kemudian ditentang dan pihak Victoria's Secret dituntut meminta maaf. Tak hanya itu, segmen yang menayangkan hiasan kepala suku Indian juga diminta dihilangkan.


Beberapa kasus serupa juga pernah menimpa merek busana lain seperti Urban Outfitters dan H & M. Munculnya kembali kesalahan ini, membuat industri fesyen diperingatkan untuk lebih mengantisipasi segala hal yang mereka tampilkan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya