Perusahaan Keluarga Ini Berkembang Hingga Generasi Penerus

Ilustrasi pekerja kantor
Sumber :
  • iStockphoto

VIVAnews - Perusahaan keluarga ternyata memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian Afrika. Meskipun, pada umumnya hanya sedikit perusahaan keluarga yang dapat bertahan lama.

Di Afrika, hanya sedikit perusahaan keluarga yang dapat bertahan lama sampai ke generasi berikutnya dan tetap menunjukkan performa yang solid.

Dikutip dari laman Forbes, Kamis 9 Januari 2014, majalah ekonomi memeringkat daftar perusahaan keluarga terbesar di Afrika dengan pendapatan minimal US$50 juta per tahun. Berikut adalah daftar perusahaan keluarga itu.

1. Remgro

Perusahaan keluarga ini berada di Afrika Selatan dan didirikan pada 1941 oleh Anton Rupert. Rupert memulai usahanya membuat rokok di garasi rumahnya dengan modal 10 euro.

Dari situ, ia kemudian mendirikan Rembrandt dan berhasil mengembangkannya menjadi perusahaan rokok terbesar di Afrika. Seiring dengan bertambah besarnya bisnis Rembrandt, Rupert kemudian melakukan diversifikasi bisnis ke sektor barang-barang industri dan barang mewah.

Pada 1988 putranya, Johann bergabung di Rembarndt dan membagi Rembrandt menjadi dua divisi yakni Remgro yang bergerak di bidang investasi dan terdaftar di Bursa Efek Johannesburg.

Remgro memiliki investasi di sektor perbankan, kesehatan, dan industri. Perusahaan kedua yakni Richemont, perusahaan yang menjual barang-barang mewah dan berbasis di Swiss.

Rupert sendiri saat ini menjadi chief executive officer (CEO) di dua perusahaan itu.

2. Pick n Play

Perusahaan keluarga ini terletak di Afrika Selatan dan didirikan pada 1966 oleh Raymond Ackerman. Saat itu, Ackerman dipecat sebagai managing director di Checkers, sebuah perusahaan makanan di Afrika Selatan pada 1966.

Dia kemudian menggunakan pesangon yang diterimanya untuk membeli 3 toko ritel di Cape Town. Tiga toko tersebut lalu digabungkan menjadi satu toko yang ia namai Pick n Pay.

Saat ini, Pick n Pay menjadi salah satu outlet ritel paling populer dan terbesar di Afrika Selatan. Outlet ini berhasil membangun reputasi yang kuat bagi konsumen dan melawan kartel pemasok roti, bensin, rokok, dan industri lainnya.

Ackerman sekarang memiliki 800 gerai Pick n Pay di Afrika Selatan. Pada 2010, dia mengundurkan diri menjadi CEO dan digantikan putra pertamanya, Gareth Ackerman.

3. The Dantata Organization


The Dantata Organization terletak di Nigeria dan didirikan pada 1910 oleh Alhassan Dantata yang memulai bisnisnya dengan perdagangan komoditas. Setelah wafatnya Alhassan pada 1955, perusahaan itu kemudian dikendalikan oleh empat anaknya yakni Mamuda, Sanusi, Ahmadu, dan Aminu.

Namun, dari keempat anaknya tersebut, hanya Aminu yang berusia panjang hingga 82 tahun. Putra sulung Aminu, Tajudeen Aminu Dantatalah yang sekarang mengendalikan perusahaan keluarga itu.

Dia mulai mengambil kendali bisnis pada 1988. Awalnya, dia menjabat sebagai group director di Dantata Organizations Limited dan menjadi group managing director pada 1994.

The Dantata Organization adalah perusahaan keluarga besar yang memiliki eksplorasi minyak, manufaktur, perbankan, dan keuangan, ekspor impor, pertanian, merchandise, serta perdagangan komoditas.

4. Ibru Organization

Perusahaan keluarga ini terletak di Nigeria dan didirikan pada 1957 oleh Olorogun Michael Ibru. Dia memulai bisnisnya dengan mengimpor dan menjual ikan beku.

Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga

Seiring dengan waktu, bisnis perdagangannya tumbuh. Dia kemudian menyewa kapal nelayan untuk membeli ikan. Selain itu, dia mendiversifikasi bisnisnya ke pembuatan bir, konstruksi, distribusi BBM, penyimpanan skala besar, pergudangan, dan impor.

Anak pertama Ibru, Oskar, mengambil alih usahanya pada 1980-an.

5. METL Group

Perusahaan keluarga ini terletak di Tanzania dan didirikan pada 1960 oleh Gulam Dewji. Mohammed Enterprise Limited (METL) adalah salah satu industri konglomerat terbesar di Afrika Timur.

Sebelumnya, METL mengalami kelesuan hingga putra tertuanya, Mohammed "Mo" Dewji bergabung. Omset METL saat ini melebihi US$1 miliar, terutama oleh unit bisnis tekstil dan pabrik sabun.

Dewji juga memperluas bidang usahanya ke jasa keuangan, ritel, dan minyak bumi.  

6. Bakhresa Group

Perusahaan keluarga ini terletak di Tanzania dan didirikan pada 1963 oleh Said Salim Bakhresa.

Bakhresa saat remaja putus sekolah dan berjualan kentang. Dia kemudian membuka warung kecil yang berkembang menjadi restoran kecil.

Semakin berkembang, dia pun mulai merambah industri pembuatan es krim dan mendirikan pabrik penggilingan gandum.

Saat ini, Bakhresa Group mendominasi industri makanan di Tanzania. Perusahaan ini memiliki bisnis penggilingan gandum, makanan beku, minuman, dan pengemasan.

Kedua putra Bakhresa, Mohammed dan Abubakar, menjadi direktur eksekutif di perusahaan itu dan mengelola bisnis di luar Tanzania.

7. Bidco Oil Refineries

Perusahaan keluarga ini terletak di Kenya dan didirikan pada 1970 oleh Bhimji Depar Shah. Bidco Oil Refineries memproduksi minyak goreng, bubuk kue, canola, dan deterjen.

Pada awal didirikan, perusahaan ini bergerak di bidang industri tekstil. Kemudian, Depar Shah mengalihkan fokus bisnis ke minyak nabati. Saat ini, Bidco menguasai 49 persen pangsa pasar minyak goreng di Kenya.

8. Madhani Group

Perusahaan keluarga ini terletak di Uganda dan didirikan oleh Muljibhai Madhvani pada 1918.

Pada 1918, Madhvani membeli sebidang tanah di Kakira dan mendirikan pabrik gula. Pabrik gula itu ia namai Kakira Sugarwork yang saat ini menjadi produsen gula terbesar di wilayah Afrika Timur.

Madhvani Group menjadi konglomerat besar di Uganda yang memiliki banyak hotel, perkebunan teh, asuransi, dan distribusi.

Perusahaan keluarga ini juga memiliki Bandar Udara Kakira. Putra bungsu Madhvani, Mayur Madhvani, saat ini menjadi sebagai CEO Group. (art)

Jumat Agung, Presiden Jokowi Ajak Resapi Makna Pengorbanan Yesus Kristus
Pertemuan Presiden Jokowi CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson. (foto ilustrasi)

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) received a visit from officials of mining company Freeport McMoran at the Merdeka Palace, Jakarta, on Thursday.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024