2013, Pertumbuhan Perkantoran Terendah dalam 3 Tahun Terakhir

KEBIJAKAN KEPEMILIKAN PROPERTI
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Pertumbuhan properti, terutama di bidang perkantoran, tampaknya tidak menjulang setinggi pada 2012. Pertumbuhan ruang perkantoran pada dua tahun lalu itu sepertinya mulai beranjak normal.
Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!

Head of Research konsultan Properti Jones Lang LaSalle Indonesia, Anton Sitorus, Kamis 23 Januari 2014, mengungkapkan, permintaan ruang kantor di Kawasan Pusat Bisnis terus melambat pada kuartal keempat 2013.
Motor Delapan Silinder Asal China Siap Meluncur

Penyerapannya bahkan turun menjadi 24 ribu meter persegi. Padahal, pada kuartal ketiga, penyerapannya mencapai 50 ribu meter persegi.
Indonesia Sesalkan Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Karena Veto AS

Penyerapan pada 2013, menurut Anton, merupakan terendah dalam tiga tahun terakhir, yakni 298 ribu meter persegi. Walaupun demikian, bukan berarti itu bukan sesuatu yang jelek.

"Masalahnya, yang dijadikan pembandingnya adalah posisi puncak yang amat besar," katanya.

Anton mengungkapkan, 2011 dan 2012 merupakan tahun-tahun pembangunan perkantoran yang melimpah dan banyak perusahaan masuk ke Indonesia. Kondisi saat ini, menurut dia, juga mencerminkan situasi ekonomi saat itu.

Tingkat hunian pun, dia menjelaskan, hanya naik tipis dari 2012, yakni sebesar 94 persen. Okupansi ruang perkantoran yang tinggi, kata Anton, memang sudah terjadi dalam beberapa tahun sebelumnya, dari 2011 hingga 2012.

Gedung kantor yang paling banyak dihuni, menurut Anton, adalah gedung dengan grade B, dengan okupansi mencapai 94,5 persen, diikuti grade A (93,9 persen) dan grade C (85,6 persen).

Sementara itu, harga sewa pada 2013, pertumbuhan per kuartal menurun. Harga sewa kantor hanya naik lima persen dan ini didorong penguatan nilai tukar dolar AS.

Pada akhir 2013, harga sewa gedung perkantoran grade A tercatat Rp354 ribu per meter persegi, grade B Rp151 ribu per meter persegi, dan grade C Rp103 ribu per meter persegi. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya