- www.gulfstream.com
VIVAnews - Bisnis pesawat carter menjadi salah satu peluang usaha yang mendulang emas pada tahun pemilu 2014. Bayangkan saja, peningkatan sewa pesawat carter bisa mencapai 30-40 persen dibandingkan tahun-tahun biasa.
Maklum saja, banyak calon wakil rakyat dan juga calon presiden lebih memilih menyewa pesawat dibandingkan mengikuti penerbangan terjadwal. Tapi, berapa kocek yang harus dirogoh para calon pemimpin ini untuk menyewa satu pesawat?
Ketua Penerbangan Tidak Terjadwal Indonesia National Air Carriers Association (Inaca), Denon Prawiraatmadja, kepada VIVAnews, Kamis 6 Februari 2014, mengungkapkan, tarif untuk penyewaan pesawat dan helikopter bervariasi.
"Rate-nya dihitung per jam dan berbeda-beda dari jenis pesawatnya," ujarnya.
Dia mengungkapkan, untuk pesawat jet, tarif sewa US$6.000-14.000 atau setara Rp72-168 juta per jam terbang. Mahalnya tarif ini bergantung pada banyaknya kursi dan besarnya pesawat yang disewa.
Untuk helikopter, harga sewa bergantung pada mesin yang dipakai. Ia menuturkan, untuk heli single engine sewa per jam terbang sekitar US$2.500-3.000 atau setara Rp30-36 juta.
Sementara itu, untuk pesawat twin engine harga sewa US$5.000-6.000 atau setara Rp60-72 juta per jam terbangnya.
Denon mengungkapkan, biasanya pesawat carter ini banyak digunakan ke wilayah timur. Sebab, di daerah timur jika menggunakan pesawat komersial harus mengantre lebih lama dibanding di Jakarta.
Untuk helikopter, dia melanjutkan, bisa menjangkau daerah-daerah terpencil, yang tidak bisa dijangkau oleh angkutan lain dengan cepat. (art)
Vokasi Industri Kemenperin Buka Pendaftaran Sampai 31 Mei
Untuk tahun 2024, terdapat kuota pendaftaran sebanyak 1.702 kursi untuk politeknik dan akademi komunitas Kemenperin, serta 562 kursi untuk SMK Kemenperin.
