- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengalokasi dana belanja modal atau capital expenditure sebesar US$1,25 miliar atau setara Rp14,3triliun. Dana tersebut digunakan untuk ekpansi bisnis.
"Tahun ini PGN telah menyiapkan anggaran untuk pengembangan usaha sebesar Rp1,25 miliar," ujar Dirut PGN, Hendi Prio Santoso, usai RUPS Tahunan PGN, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis 27 Maret 2014.
Hendi mengatakan bahwa pihaknya telah membagi-bagi anggaran berdasarkan kebutuhan. Ada US$200 juta untuk membangun infrastruktur gas bumi terintegrasi, US$400 juta untuk bisnis di sektor LNG, dan US$650 juta untuk investasi di sektor hulu. Investasi di sektor hulu yang dimaksud adaklah akusisi suatu blok migas.
"(Dana) itu untuk akusisi, sehingga kepemilikan kami di Blok Pangkah 100 persen," kata dia.
Selain itu, proyek-proyek BUMN tersebut yang lainnya adalah pembangunan pipa gas Kalimantan-Jawa (Kalija) Tahap 1, pembangunan 1 juta sambungan gas rumah tangga, dan pembangunan 16 SPBG dan MRU (Mobile Refueling Unit) di Indonesia.
Selain itu, PGN juga akan mengoperasikan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) II milik PGN Group di Lampung. "Tahun ini ada pengoperasian FSRU II PGN Grup di Lampung. Selain itu juga diresmikan jaringan distribusi gas di Lampung," kata dia.
FSRU Lampung ini punya dua kapasitas: kapasitas penampungan LNG sebesar 170 ribu metrik ton dan kapasitas sign out--hasil regasifikasi gas alam yang per harinya bisa mengirim 240 juta kaki kubik. Pada tanggal 7 April 2014, fasilitas ini akan sudah siap dan akan diberi nama.
"Akhir April, FSRU II akan berlayar ke Indonesia dan siap diberi nama. FSRU akan bersiap testing pada bulan Juni. Sekitar Juli-Agustus kondisinya siap beroperasi. Untuk sumber gas, mohon maaf kami tidak bisa menyebutkan karena ada perjanjian dengan supplier," kata dia.
Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB
PBB memiliki anggota sekitar 193 negara. Namun, di luar jajaran negara-negara tersebut, terdapat setidaknya 9 negara yang belum mendapat pengakuan sebagai anggota PBB.
