Menjelang Rilis Data Ekonomi Tiongkok, Bursa Asia Mixed

Bursa saham Tokyo
Sumber :
  • REUTERS/Yuya Shino
VIVAnews
Vespa World Days 2024 Pecahkan Rekor di Pontedera
- Indeks saham utama Asia bergerak fluktuatif atau
mixed
Kemnaker Mendukung Penataan NLE dengan Diimbangi Peningkatan Pelindungan Kerja TKBM di Pelabuhan
pada perdagangan awal Rabu 16 April 2014 menjelang keluarnya data ekonomi Tiongkok (China).
Musim Mudik Lebaran 2024, TPI Imigrasi Soetta Catat Pergerakan Penumpang Naik 10 Persen

Seperti dikutip dari laman
CNBC
, indeks acuan di bursa Australia, S&P ASX 200 bergerak naik moderat pada awal perdagangan pagi ini. Bursa berjangka di Australia menguat 0,2 persen menjadi 5.386, sedikit berubah dari penutupan indeks pada Selasa kemarin.


Sementara itu, perdagangan saham berjangka di Jepang melemah setelah sebelumnya naik 0,6 persen pada penutupan perdagangan Selasa. Osaka berjangka sedikit turun 0,1 persen di level 14.010, tetapi lebih tinggi dibandingkan indeks Nikkei pada penutupan perdagangan sebelumnya.


Tiongkok diketahui akan merilis data produk domestik bruto (PDB) pada hari ini. Analis ekonomi yang disurvei oleh
Reuters
memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal pertama tahun ini hanya 7,3 persen, atau pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam lima tahun. Pada kuartal terakhir tahun lalu, ekonomi Tiongkok tumbuh 7,7 persen. 


Dalam beberapa hari terakhir, para pejabat Beijing secara terbuka telah mengesampingkan kemungkinan langkah-langkah stimulus moneter yang akan dilakukan untuk memerangi pertumbuhan ekonomi yang melambat itu.


Indeks saham utama Amerika Serikat menguat pada penutupan perdagangan Selasa waktu New York. Setelah sebelumnya sempat naik 99 poin dan turun 110 poin, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup pada level 16.262,56, atau naik 89,32 poin (0,6 persen). Saham blue-chip Coca-Cola dan Johnson & Johnson meraup keuntungan terbesar dari 30 komponen utama indeks Dow Jones.


Indeks S & P 500 bertambah 12,37 poin (0,7 persen) ke level 1.842,98 dengan saham sektor teknologi mendapatkan keuntungan terbesar dari 10 industri utama indeks S & P 500. Indeks Nasdaq menguat 11,47 poin (0,3 persen) ke level 4.034,16, atau level tertinggi sejak 1 April 2009.


Penguatan saham tersebut disebabkan karena investor merasa puas dengan laporan keuangan yang positif dari Coca-Cola Co dan Johnson & Johnson yang mengalahkan kekhawatiran akan memburuknya ketegangan di Ukraina.


Untuk pasar Asia, laporan Nikkei bahwa kantor kabinet Jepang berencana menurunkan penilaian ekonomi dalam laporan April dapat membebani pasar saham Jepang.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya