- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Mata uang dolar Amerika Serikat menguat pada awal perdagangan di Asia pada Senin 21 April 2014. Meskipun, situasi tegang di Ukraina menahan aksi para pedagang bertransaksi.
Selain itu, seperti dikutip dari laman Reuters, sejumlah pasar masih tutup untuk memperingati libur Paskah.
Dolar AS menguat terhadap yen dan mencapai level tertinggi dalam hampir tiga pekan terakhir, setelah data menunjukkan bahwa Jepang membukukan defisit perdagangan dan rekor pada tahun fiskal ini yang terjadi pada Maret 2014.
Dolar menguat terhadap yen di posisi 102,58, terapresiasi sekitar 0,1 persen, setelah mencapai level tertinggi 102,63. Mata uang AS ini juga menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, dengan indeks dolar tercatat naik sekitar 0,1 persen menjadi 79,871 .
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, dolar AS juga menguat.
Nilai tukar rupiah pada hari ini melemah dan berada di level Rp11.430 per dolar AS. Pergerakan rupiah ini negatif, bila dibanding akhir pekan lalu, saat rupiah menguat di posisi Rp11.418 per dolar AS.
Laju Euro
Sementara itu, euro juga menguat terhadap yen Jepang sekitar 0,2 persen di posisi 141,67. Mata uang ini bergerak kembali menuju level tertinggi dua pekan terakhir di level 141,77 yang dicapai pada Rabu lalu.
Sementara itu, terhadap greenback atau mata uang AS, euro bergerak stabil di posisi US$1,3813, meskipun masih berusaha mencapai level puncak hampir empat pekan terakhir di posisi US$1,3906, yang dicapai pada 11 April lalu.
Euro diketahui mencapai level tertinggi hampir tiga tahun terakhir di posisi US$1,40 yang tercatat pada bulan lalu. (art)
10 Negara Terluas di Dunia, Indonesia Ada di Urutan Berapa?
Meskipun Indonesia adalah negara yang luas, membentang dari Sabang hingga Merauke, namun kenyataannya, Indonesia tidak masuk 10 negara terluas di dunia.
