Jaga Inflasi, BI dan Pemerintah Perkuat Koordinasi

Ilustrasi sembako.
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan

VIVAnews - Bank Indonesia (BI), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian dalam Negeri, Senin 21 April 2014,  melakukan penandatanganan perpanjangan nota kesepahaman mengenai koordinasi pemantauan dan pengendalian inflasi daerah.

Gubernur BI, Agus Martowardojo, usai peresmian kelanjutan kerja sama itu mengungkapkan bahwa langkah ini dapat memperkuat koordinasi dalam mengantisipasi pesatnya laju perekonomian daerah.

Menurut Agus, perkembangan ekonomi daerah itu ditandai dengan bertambahnya perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) mulai februari lalu. Perhitungan IHK meningkat 16 kota, menjadi 82 kota dari sebelumnya 66 kota.

Peningkatan tersebut berisiko menaikkan inflasi, jika pemantauan dan pengendalian khususnya mengenai harga tidak dilakukan.

"Semakin banyak cakupan kota menunjukkan kegiatan ekonomi daerah makin meningkat dan memberi kontribusi. Komitmen ini memiliki arti penting dan strategis untuk mewujudkan inflasi rendah dan stabil," ujar Agus di Jakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menyatakan hal senada. Menurutnya, peran pemerintah daerah sangat penting dalam stabilisasi harga.

Untuk itu, menurut Hatta, koordinasi dalam kelompok kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus diperkuat. Tujuannya adalah target inflasi tahun ini, yaitu 4,5 persen dapat terwujud.  

Gandeng Animator Indonesia, 3 Hal Harus Diketahui dari Film Kingdom of the Planet of the Apes

Hatta juga mengapresiasi kinerja tim regional BI yang terus berkoordinasi dengan pemerintah demi dapat menentukan langkah-langkah antisipasi dikala tekanan inflasi itu muncul.

"Tim ini penting karena dengan demikian TPID ini dapat melakukan upaya, dan memperlancar distribusi apabila gangguan," tambahnya.

Penguatan koordinasi pengendalian Pokja TPID dilakukan dalam empat hal. Pertama, sinkronisasi program kerja TPID dengan nasional. Kedua, penguatan kerja sama antar daerah untuk mendukung ketahanan pangan. Ketiga, peningkatan kopetensi aparatur pusat dan daerah tentang analisa dan koordinasi pengendalian inflasi.

Keempat, percepatan pengembangan pusat informasi harga pangan strategis (PIHPS). (asp)

Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat Soroti Kesehatan Mental Generasi Muda Indonesia
Pemain Persija merayakan gol

Turnamen Internasional: Persija dan PSIS Hadapi 2 Klub Liga Malayisa di JIS

Dua klub Liga 1 Persija Jakarta dan PSIS Semarang bakal berhadapan dengan dua klub Liga Malaysia, Selangir FC dan Sabah FA dalam Turnamen bertajuk RCTI Premium Sports.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024