PLTU Batang Molor, Jawa Terancam Krisis Listrik pada 2017

PLTU Pacitan
Sumber :
  • Antara/ Puspa Perwitasari
VIVAnews
Tegas! Nikita Mirzani Coret Nama Lolly dari KK, Hak Waris, dan Asuransi: Sudah Gak Peduli!
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menegaskan, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah bertenaga 2 x 1.000 megawatt (MW) harus mulai dibangun pada tahun ini.

Tak Melulu Konsumsi Pil Vitamin, Ini 5 Buah yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Menurut Hatta, di kantornya, Jumat 25 April 2014, jika pasokan listrik belum bisa tersalurkan pada 2017 atau paling lambat 2018, akan terjadi defisit listrik di Jawa.
Mendagri: Dewan Kawasan Aglomerasi Bukan Ambil Alih Kewenangan Pemerintahan Daerah


"Ini tidak boleh gagal, karena PLTU itu memasok 30 persen kebutuhan listrik Jawa," ujarnya.


Hatta mengatakan, saat ini, pemerintah belum mempunyai alternatif sumber listrik yang besar, jika PLTU tersebut ditunda lagi pembangunannya. Meskipun, saat ini, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang mengembangkan beberapa proyek-proyek pembangkit listrik lainnya.


Dia menjelaskan, selama empat tahun proyek ini tertunda. Permasalahan yang dihadapi tetap sama yaitu persoalan lahan. Dari 226 hektare lahan yang dibutuhkan, tinggal 29 hektare yang masih bermasalah.


"Kami meminta kepada pengembang untuk dituntaskan. Karena, ini sudah perpanjangan yang kedua, kami optimistis dengan berbagai pendekatan untuk menuntaskan itu," tambahnya.


Hatta menegaskan, permasalahan itu harus selesai paling lambat Oktober mendatang. Sebelum batas waktu persiapan proyek habis.


"Harus optimistis, harus kerja keras, kalau tidur saja ya
nggak
selesai," ungkapnya.


Dalam kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Kelistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jarman, mengungkapkan, pembangunan pembangkit listrik senilai US$4 miliar tersebut harus direalisasikan. Karena, jika tidak, pasokan listrik Pulau Jawa terancam.


Selain itu, pembangkit listrik lainnya yang disiapkan untuk mengantisipasi tertundanya proyek Batang, terkendala lahan. "Ya, kami siapkan mitigasi, ada proyek Cirebon, tapi itu kan menunggu lahan juga," tegasnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya