Wijaya Karya Minati Tambang Batu Bara

VIVAnews - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dikabarkan tengah menyiapkan rencana untuk mengakuisisi tambang batu bara di Kalimantan. Selain itu, perseroan sedang mengincar perusahaan yang terkait dengan bisnis konstruksi.

Sukses Gelar MotoGP, Sirkuit Mandalika Jadi Magnet Pariwisata Olahraga

Menurut sumber, rencana tersebut bakal terealisasi tahun ini dan paling lambat tahun depan. Sebab, perseroan memiliki dana yang cukup memadai untuk merealisasikan rencana tersebut. "Terbukti, harga saham terangkat ke level Rp 260," jelas sumber itu.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Imam Sudiyono kepada VIVAnews mengatakan, rencana akuisisi perusahaan tambang batu bara perjalanannya masih panjang. Sedangkan mengambil alih perusahaan pendukung bisnis Wijaya Karya juga belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, perseron baru saja mengakuisisi PT Catur Insan Pertiwi.
 
Pada perdagangan Jumat, 19 September 2008, WIKA ditutup menguat Rp 30 menjadi Rp 260. Total volume yang diperdagangkan sebanyak 20,9 juta saham senilai Rp 4,6 miliar. Broker NISP Securities tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi WIKA. 

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

Menurut analis Sekuritas asing David Cornelis, agenda diversifikasi usaha tersebut akan bagus untuk pengembangan bisnis perseroan ke depan. Sebab, harus ada usaha agar Wijaya Karya bisa menjaga neraca keuangannya, seiring penurunan margin dari bisnis inti di divisi konstruksi akibat kenaikan harga bahan bangunan. "Jadi, saham ini sangat cocok bagi investor jangka panjang, karena WIKA prospektif sekali," jelasnya.

Pada semester pertama 2008, perseroan mencatat penjualan Rp 2,73 triliun dan laba bersih Rp 61,81 miliar. Sedangkan total aktiva mencapai Rp 4,73 triliun. 

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap
Badak Taman Nasional Ujung Kulon

Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta

Di lahan konservasi tersebut, badak Jawa yang dilindungi itu jadi target perburuan liar dan cula nya dijual ke Jakarta secara ilegal dengan nilai ratusan juta rupiah.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024