Pilpres Berlangsung Aman, Indeks Saham Indonesia Menguat

Aktivitas di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVAnews
Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu
- Bahana Securities memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis 10 Juli 2014, bergerak menguat di kisaran 5.000-5.100, menyusul Pilpres 2014 yang dilaksanakan kemarin, dilalui dengan aman.

Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23

"Jika dilihat dari data mingguan,
Surya Paloh Pikir-pikir Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024
resistance IHSG pada saat ini ada di kisaran standar deviasi +2 dari MA20 weekly di kisaran 5.090 dengan
support
di kisaran 4.970," kata analis Teknikal Bahana Securities, Chandra Widjanarka dalam risetnya yang diterima
VIVAnews,
Kamis 10 Juli 2014.


Hari ini, kata dia, saham yang dapat diperhatikan yakni ASII, volume acc saham ASII menembus level
double bottom
dengan level konfirmasi di kisaran Rp7.525 dengan potensi target menuju kisaran Rp8.025.


Adapun pada perdagangan Selasa, IHSG ditutup menguat 35 poin (0,7 persen), di kisaran 5.025, dengan kisaran
resistance
4.993.


"Investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp1,6 triliun dengan penyumbang penguatan terbesar adalah saham
blue chip
antara lain BBRI, ASII, BMRI dan BBNI," ungkapnya.


Sementara itu, pasar saham Asia bergerak menguat pada perdagangan awal hari ini, karena optimisme perbaikan ekonomi di AS. Tetapi, kenaikan pasar saham Asia terbatas karena terbebani kekhawatiran menjelang dirilisnya data ekonomi Tiongkok.


Dilansir
CNBC
, Tiongkok akan segera merilis laporan perdagangan pada Juni. Sejumlah pengamat memperkirakan data akan positif, menyusul melonjaknya ekspor pada Mei sebesar 7 persen, sehingga membantu Negeri Tirai Bambu itu mencatat surplus perdagangan sebesar US$36 miliar.


Adapun, saham AS ditutup menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat, setelah pernyataan The Federal Reserve yang akan melanjutkan pemangkasan stimulus moneter berupa pengurangan pembelian obligasi.


Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu sore waktu setempat, merilis hasil pertemuan yang telah dilakukan pada akhir Juni lalu, dimana Federal Reserve akan mengurangi pembelian surat berharga bulanan menjadi US$35 miliar.


Program pembelian aset yang juga dikenal dengan pelonggaran kuantitatif (
quantitative easing
) tersebut rencananya diterapkan Oktober. (ita)


Investor menanggapi positif keputusan The Fed karena menunjukkan peningkatan kepercayaan dalam perekonomian dan kepastian kenaikan suku bunga secara bertahap. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya