Kuartal I-2009

Produksi Ban Nasional Turun 20%

VIVAnews - Produksi ban nasional mengalami penurunan hingga 20 persen pada kuartal pertama tahun ini. Dampak krisis global telah menyebabkan anjloknya permintaan ban nasional.

"Masalahnya, sebanyak 70 persen dari produksi ban nasional diekspor," kata Direktur Industri Kimia Hilir Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian Tony Tanduk, di Jakarta.

Dia mengatakan, setiap tahun, rata-rata produksi ban nasional mencapai 40 juta unit. Meski terjadi penurunan produksi, tidak ada penutupan pabrik ban di Indonesia. "Pabriknya berskala besar sehingga tidak mungkin tutup," ujarnya.

Sementara, utilisasi produksi turun sebanyak 5 persen. "Masih ada stok untuk ekspor, sehingga produksi berkurang," ujarnya.

Kendati demikian, permintaan ban dalam negeri masih cukup tinggi, karena kinerja industri otomotif mulai bergerak naik. "Akibatnya, kebutuhan ban juga naik," ujarnya. Sehingga, melonjaknya permintaan dalam negeri bisa menggantikan pengurangan permintaan ekspor.

Verrell Bramasta Pamer Momen Liburan ke Jepang, Boyong Ibunda Usai Lebaran
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman

TKN Prabowo-Gibran Yakin MK Tolak Permohonan Anies dan Ganjar

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman meyakini Mahkamah Konstitusi (MK) bakal menolak permohonan perkara perselisihan hasil pemilu (PHPU)

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024