Lupa 'Daratan' Saat Mudik

Pengantar:
Rubrik Perencanaan Keuangan ini diasuh oleh Tim Perencana Keuangan dari Mike Rini & Associates – Financial Counselling & Education (MREDU), yakni Mike R Sutikno, Vina L. Damayanti dan Dewi Aviani. Pembaca dapat mengirimkan pertanyaan atau berkonsultasi seputar masalah-masalah perencanaan keuangan kepada Mr. Edu. Pertanyaan dapat dikirim lewat email: redaksi@kanalone.com, surat dialamatkan ke redaksi Vivanews.com di Menara Standard Chartered Lt. 31, Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164, Casablanca, Jakarta atau Fax. 62-21 25532563, serta bisa membuka di http: www.mredu.net.



--------------------------------------------------------------------------


Dear Mr Edu
 
Saya Ristianti (38), karyawan swasta.  Kami sekeluarga, suami dan dua anak, Lebaran lalu ikutan mudik. Masalahnya saat ini kondisi keuangan kami benar-benar cekak. Saat mudik, kami lupa menyisihkan uang untuk kebutuhan sebulan ke depan, belum lagi tabungan yang jumlahnya tak seberapa ikut tergerus. Sementara masih banyak pengeluaran rutin yang kemungkinan tidak bisa terbayar akhir bulan ini, seperti telepon, listrik dll. Ini benar-benar di luar dugaan kami.  Kami hanya memiliki sedikit benda berharga berupa perhiasan dan kartu kredit yang limitnya
sudah separuh kami gunakan.

Apa yang harus saya lakukan supaya kesulitan ini tidak berlarut-larut dan berimbas ke bulan-bulan berikutnya. Terima kasih.

 
Salam

Ristianti, Depok


-------------------------------------------------------------------------------

Ibu Ristianti,

Seringkali kita terlalu senang ketika menjelang Lebaran,  pendapatan kita menjadi lebih banyak karena mendapat Tunjangan Hari Raya (THR),  sehingga terkadang lupa bahwa gaji bulanan yang kita terima bersamaan dengan THR tersebut bukanlah “uang ekstra”,  karena sesungguhnya gaji ini sudah memiliki pos pengeluran tersendiri setiap bulannya dan wajib untuk dikeluarkan atau dicadangkan bila belum jatuh tempo masa pembayarannya.  Sehingga bila hal ini Ibu lakukan diawal,  tentunya masalah yang saat ini Ibu alami tidak akan terjadi.

Namun kenyataannya saat ini Ibu tengah mengalami situasi keuangan yang sulit dan perlu dengan segera melakukan suatu tindakan yang dapat menyelamatkan Ibu dari risiko yang lebih besar lagi, yaitu terjerat utang.

Agar keluarga ibu dapat bertahan sampai paling tidak tanggal gajian berikutnya, berikut ini ada 3 (tiga) langkah pendahuluan yang sebaiknya ibu jalankan:

1. Hitung terlebih dulu berapa jumlah simpanan kas keluarga saat ini, meliputi saldo rekening tabungan ibu dan suami.

2. Lakukan pendataan terhadap pengeluaran rutin yang seharusnya Ibu bayarkan bulan ini berikut juga biaya hidup keluarga untuk satu bulan ke depan. Lakukan identifikasi terhadap biaya-biaya tersebut, dengan menentukan skala prioritas, dan mengelompokkan sesuai dengan skala prioritasnya. Tentu saja, khusus untuk biaya hidup keluarga sehari-hari, sementara waktu harus dihemat sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi beban biaya yang harus dikeluarkan. Hitung berapa jumlahnya.

3. Kurangi jumlah simpanan kas yang ada (1) dengan total pengeluaran 1 bulan ke depan (2).

Jika hasilnya surplus (lebih) atau jika hasilnya nol, tidak ada selisih, maka keluarga Ibu bisa menggunakan simpanan yang ada di rekening tabungan  untuk membiayai pengeluaran keluarga sampai tanggal gajian berikutnya. Dengan bantuan daftar pengeluaran yang sudah  Ibu buat sebelumnya,  lakukan pembayaran sesuai dengan urutan skala prioritasnya

Jika hasilnya defisit maka kemungkinan keluarga ibu harus mencari sumber dana lain untuk menutupnya . Cara lain adalah dengan  berusaha mengurangi pengeluaran keluarga sedemikian rupa sehingga jumlahnya mendekati sisa simpanan kas yang ada, agar defisit tersebut makin kecil.
Saran kami adalah agar keluarga ibu melakukan keduanya, jadi sambil mencari sumber dana tambahan juga sekaligus mengurangi pengeluaran. Sehingga penghematan yang terjadi tidak menimbulkan dampak negatif seperti kurang gizi akibat keterbatasan dana dalam memenuhi pengeluaran belanja makanan.

Untuk mencari sumber dana lain selain simpanan tunai di rekening tabungan, maka ibu bisa menggunakan asset likuid lain seperti perhiasan emas. Perkirakan berapa nilai perhiasan yang Ibu miliki,  bilamana nantinya perlu dijual untuk menutupi biaya yang harus dibayar. Jika anda tidak ingin menjualnnya , maka anda bisa menggadaikan perhiasan emas tersebut ke kantor pegadaian setempat. Selanjutnya anda tinggal menebusnya pada saat jatuh temponya, dengan ketentuan pembayaran yang telah disepakati.

Altenatif lainnya jika memang sumber dana yang Ibu miliki saat ini tidak mampu untuk menutupi pengeluaran yang tidak dapat ditunda tersebut adalah dengan mencari sumber dana lain,  seperti mencari pinjamin lunak tanpa bunga kepada keluarga dekat . Selanjutnya dapat dicicil dengan penghasilan bulanan keluarga atau dengan gaji bulanan yang Ibu peroleh, dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan kemampuan finansial Ibu

Hati-hati jika hendak menggunakan kartu kredit atau jenis pinjaman konsumtif tanpa agunan dari bank. Bunga pinjamannya sangat tinggi, sehingga jika pinjaman tidak dilunasi segara akibatnya beban cicilan utang amat berat. Ini adalah alternatif terakhir yang sebaiknya tidak diambil jika tidak terpaksa dalam keadaan darurat.

Dari urutan langkah-langkah diatas lakukanlah secara disiplin setiap bulan,  sampai kondisi keuangan keluarga Ibu kembali normal dan Ibu dapat kembali mengisi tabungan keluarga.

Demikian saran kami.  Selamat menata ulang kembali kondisi keuangan keluarga dan semoga Ibu dapat segera keluar dari permasalahan ini dengan cara yang bijaksana.

Salam,

Mr Edu

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)
Ilustrasi STNK

Sebagian Daerah Hapus Pajak Progresif dan Bea Balik Nama, Ini Daftarnya

Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024