VIVAnews - PT Timah Tbk (TINS) kabarnya akan mengakuisisi PT Koba Tin dalam waktu dekat melalui penambahan kepemilikan saham perseroan di perusahaan penambangan, pemrosesan, dan produsen balok timah bermerek Koba tersebut.
Sumber VIVAnews mengatakan, langkah tersebut sudah mendapat persetujuan pemerintah dalam hal ini Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara. "Akhir pekan ini rencana itu akan diumumkan ke publik," ujarnya di Jakarta, Kamis malam, 14 April 2009.
Direktur Utama TINS Wachid Usman dan Krisna Syarif salah satu direktur perseroan ketika dimintai konfirmasi oleh VIVAnews, sampai berita ini diturunkan belum memberikan jawaban. Padahal, sudah dihubungi melalui telepon selulernya berulang kali dan dikirimkan pesan singkat.
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan Timah Abrun Abubakar mengakui, kalau perseroan sudah memiliki saham Koba Tin saat ini sebesar 25 persen. Sedangkan sisanya, dimiliki institusi asal negeri jiran Malaysia. "Kalau untuk menambah kepemilikan saham, sampai saat ini kami belum mendapatkan informasinya dari dewan redaksi," tuturnya kepada VIVAnews di Jakarta, belum lama ini.
Per 31 April 2009, Negara Republik Indonesia memiliki saham berkode TINS sebesar 65 persen, sedangkan sisanya dimiliki publik.
Pada perdagangan Kamis, 14 Mei 2009, TINS ditutup melemah Rp 180 (9,13 persen) ke level Rp 1.790. Broker PT Mandiri Sekuritas dengan kode CC tercatat sebagai broker yang paling aktif mengoleksi saham Timah.
Ukie Jaya Mahendra, pengamat pasar modal berpendapat, rencana akuisisi Koba Tin tersebut dapat mengontrol harga timah dunia dengan mengatur persediaan dan permintaan pasar. Selain itu, ekspansi usaha perusahaan bisa lebih bagus dan terjadi sinergi yang solid. "Jadi, positif untuk kinerja maupun pergerakan harga sahamnya," ujarnya.
Dia merekomendasikan, akumulasi beli saham Koba Tin untuk jangka pendek maupun panjang.
Per kuartal I-2009, Timah hanya mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp 14,4 miliar atau terpangkas 97 persen dibanding periode sama 2008 sebesar Rp 487,3 miliar.
Laba bersih per saham juga turun dari Rp 96,8 per saham pada kuartal I-2008 menjadi Rp 2,9 per saham pada periode sama tahun ini.
VIVA.co.id
23 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Neta Siap Menggebrak PEVS 2024 dengan Meluncurkan SUV Listrik Baru
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
PT Neta Auto Indonesia siap menggebrak pameran Periklindo Vehicle Show, atau PEVS 2024 dengan meluncurkan mobil listrik terbarunya di kelas small SUV.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Jilat Ludah Sendiri, Sutradara Bollywood Ini Ingin Kolab Bareng Shah Rukh Khan Padahal Sempat Ogah
IntipSeleb
9 menit lalu
Filmmaker ternama Bollywood Anurag Kashyap sempat mengaku tidak pernah ingin bekerja dengan superstar seperti Shah Rukh Khan, tapi akhirnya malah termakan ucapan sendiri.
Lady Rara Beri Pesan Bagi yang Berada di Fase Terendah: Istirahat Boleh, Jangan Diforsir
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Lady Rara atau Rara LIDA baru-baru ini membagikan sebuah pesan penting bagi semua orang yang saat ini sedang berada di fase terendah dalam kehidupan...
Selengkapnya
Isu Terkini