Tim Ekonomi JK-Win

Fadhil Hasan Gabung JK-Win Karena Tak Ekstrim

VIVAnews - Sejumlah ekonom terjun menjadi tim sukses calon presiden yang akan bertarung dalam pemilihan umum pada Juli mendatang.

Fadhil Hasan, ekonom INDEF adalah salah satu ahli ekonomi yang bergabung dengan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto sejak dua bulan lalu. Fadhil bergabung bersama dengan sejumlah ekonom lainnya untuk menyukseskan duet JK-Win memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

"Saya bergabung sebagai tim ekonomi JK-Win karena saya cocok dengan gagasan dan platform ekonom yang diperjuangkan," ujar Fadhil kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 2 Juni 2009.

Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban

Fadhil juga masuk dalam tim kampanye JK-Win. Dia menjadi anggota Koorditor Kajian yang dipimpin Thomas Suyatno dengan wakil Wahyu Dewanto dan Harry Azhar Azis. Anggota Koordinatoriat Kajian selain Fadhil Hasan, adalah Ferry Mursyidan Baldan, dan Ahmad Erani Yustika.

Selain dirinya, Fadhil mengaku ada beberapa ekonom lain yang ikut bergabung dengan JK-Win. "Namun, saya tidak bisa sebutkan."

Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik

Fadhil memperoleh gelar doktor dari Department of Agricultural Economics, University of Kentucky. Lexington, KY, USA, dengan keahlian di bidang Perdagangan Internasional, Pemasaran, Kebijakan Pertanian dan Perbankan.

Menurut Fadhil, JK-Win memiliki visi dan misi ekonomi untuk Indonesia yang lebih baik. Ide-ide ekonomi yang dibawa pasangan JK-Win juga tidak ekstrim, tetapi moderat dan berada di tengah di antara kubu liberal dan kubu kerakyatan.

"JK tidak anti pasar dan tidak anti asing, tidak anti intervensi pemerintah, tetapi memprioritaskan kemandirian bangsa," katanya. "Pemikiran seperti itu cocok dengan pemikiran saya."

Dia menekankan agenda kebijakan yang diusung JK juga realistis dengan target ekonomi yang terukur. Misalnya, target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Itu target yang realistis dengan kerja keras. "Tetapi, kalau targetnya sampai 10 persen itu tidak realistis."
 
Begitupula dengan gaya kepemimpinan JK. Menurut dia, sebagai seorang pemimpin yang pragmatis dengan semboyan lebih cepat lebih baik, JK menurut pandangan dirinya juga tepat memimpin negara ini.

Nagita Slavina

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Tyas Mirasih saat itu ingin menjual tas miliknya kepada Nagita dan Raffi untuk membantu biaya pengobatan sang ibunda.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024