Platform Ekonomi Capres

Membandingkan Karakter Ekonomi Tiga Capres

VIVAnews - Tiga pasang calon presiden dan wakil presiden siap bertarung dalam pemilihan umum presiden pada Juli mendatang. Mereka pun sudah mempromosikan agenda dan program ekonomi yang akan dijalankan jika memenangkan pemilu ini.

Bagaimana sesungguhnya karakter ekonomi ketiga calon presiden? Ekonom INDEF Fadhil Hasan membagi tiga sosok calon presiden Indonesia dalam tiga karakter soal pembangunan ekonomi.

Pembagian ini mencakup peranan negara dalam ekonomi, perdagangan dan investasi, dan dari sisi kebijakan makro ekonomi. "Saya bedakan tapi ini hanya judgement pribadi," kata dia dalam diskusi stop dikte asing di Intiland Tower, Jakarta, Selasa 2 Juni 2009.

Menurut dia, dari sisi peranan negara, pasangan SBY Boediono, akan sangat terbatas. "Pemerintah hanya akan menjadi regulator yang memastikan bahwa semua aturan yang ada bisa dijalankan dengan baik," katanya. Menurutnya sesuai kaidah pasar bebas, pemerintah hanya akan menjalankan dalam konteks tersebut saja.

Pasangan Mega Prabowo, kata dia, peran pemerintah akan lebih besar dibandingkan intervensi pasar. Sedangkan pasangan JK Wiranto akan berada di tengah-tengah.

"JK tidak anti pasar dan peran pemerintah sebagai alternatif action seandainya pasar itu gagal," katanya. Menurut dia, pengaturan negara dalam pemerintahan JK, akan mencari instrumen yang efektif dan efisien dalam mengalokasikan sumber daya.

"JK akan membiarkan pasar bekerja dengan baik," katanya. Sementara peran pemerintah lebih pada mengembangkan pasar itu sendiri.

Ia memberikan contoh, dalam pembangunan infrastruktur di luar Jawa. Karena pasar belum terbangun, maka pemerintah yang akan membentuk terlebih dahulu.

Kedua dalam hal investasi, SBY Boediono akan lebih banyak mendorong hal-hal yang aktif dalam perjanjian multilateral maupun bilateral. Karena SBY percaya dengan perdagangan yang relatif bebas akan memberikan manfaat yang besar ke ekonomi domestik.

Sebaliknya pasangan Mega Prabowo, akan sangat membatasi luar negeri dan mengoptimalkan dalam negeri. Misalnya kebijakan yang ditempuh dalam hal kebijakan tarif dan non tarif.

Untuk JK Wiranto akan tetap berada di antara keduanya. "JK akan membawa Indonesia tetap berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi luar negeri juga pemberdayaan dalam negeri," katanya.

Ketiga dalam hal makro ekonomi, pasangan SBY Boediono akan mengedepankan stabilitas ekonomi seperti inflasi yang terkendali dan defisit yang kecil. Karena dengan begitu, maka pelaku usaha akan bergerak membaik.

Pasangan JK akan lebih melihat stabilitas ini bukan satu-satunya indikator. JK memandang stabilitas makro hanya pendukung bergeraknya sektor riil. "JK akan mentoleransi peningkatan defisit juga inflasi supaya sektor riil bisa bergerak," katanya.

Untuk pasangan Mega Probowo, kata dia, akan lebih banyak melakukan ekspansi anggaran guna menggerakkan sektor riil.

Sementara Dosen Fakultas Ekonomi UPH Audy WMR Wuisang berpendapat pasangan Mega Prabowo dalam memaparkan ekonomi kerakyatan, hal itu masih dipertanyakan. Karena menurutnya, filosofi ini masih belum ditemukan dalam sistem ekonomi. "Rekam jejak pemerintahannya juga pernah terjadi penjualan BUMN, Telkomsel, juga Indosat dan lain-lain," katanya.

3 Fakta Menarik Serial The Perfect Strangers, Maxime Bouttier dan Beby Tsabina Gemas Banget!
TImnas Indonesia U-23

Pemain Korea Selatan Puji Timnas Indonesia U-23

Timnas Indonesia U-23 dan Korea Selatan akan berhadapan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Jelang laga itu, pemain Korea Selatan memberikan pujian.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024