Konsumsi Picu Ekonomi Tumbuh pada Kuartal II

VIVAnews - Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua dan ketiga tahun ini masih akan membaik. Pertumbuhan itu akan didorong oleh konsumsi yang akan melonjak tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua dan ketiga kemungkinan masih mendekati 4 persen. Pertumbuhan ekonomi akan didorong oleh konsumsi, pengeluaran pemerintah, suku bunga kredit perbankan yang mulai merespons penurunan BI rate, serta pasar modal yang cukup baik.

"Dari kuartal ke kuartal masih akan positif meski kita akan melihat dinamika musiman itu apa," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin, 8 Juni 2009.

Dia menjelaskan pada kuartal kedua dan ketiga, konsumsi masih akan menjadi faktor pendorong. Misalnya, musim masuk sekolah, liburan, Lebaran dan bulan Puasa. Faktor musiman ini diperkirakan akan menyumbang konsumsi yang tinggi untuk kuartal dua dan tiga.

"Konsumsi ini mungkin akan cukup baik dan bisa di atas 5 persen," katanya. Sehingga ketika potensi pertumbuhan ini dikombinasikan dengan faktor belanja pemerintah yang juga mulai naik pada kuartal dua dan tiga, posisi Indonesia masih akan lebih baik.

Pemerintah optimistis ekonomi Indonesia masih akan tumbuh baik. Ini tidak seperti pandangan Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengeneralisir posisi Indonesia seperti kawasan negara lainnya di Asia Tenggara.

"Mereka (IMF) melihat Indonesia terlalu berlebihan memperkirakan pengaruh global bagi Indonesia," katanya.

Ketika seluruh kawasan ASEAN merosot sangat tajam, Indonesia juga dimasukkan tanpa terkecuali. Padahal dari pertumbuhan China yang ternyata cukup tinggi, keberadaan China telah menetralisasi penurunan ekspor Indonesia yang tidak terlalu dalam.

Gibran Akan Temui Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini
Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Delegasi negara Republik Korea Utara yang dipimpin oleh menteri kabinet perdagangan internasional, melakukan kunjungan negara ke Iran, kata media resmi pemerintah Korut.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024