VIVAnews - Meski produksi gula nasional pada Mei dan Juni lebih rendah dari bulan-bulan sebelumnya, pemerintah yakin pasokan gula nasional tidak akan terganggu.
Rendahnya produksi Mei-Juni diharapkan bisa tercover dari produksi Juli dan Agustus yang mencapai puncak panen.
"Mudah-mudahan nanti Juli-Agustus semua bisa tercover," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan Jimmy Bela di kantornya, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Jumat 19 Juni 2009.
Target produksi gula sendiri tahun ini diperkirakan bisa mencapai 2, 8 juta ton atau lebih tinggi dibanding tahun lalu yang mencapai 2,7 juta ton.
Sekretaris Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo mengatakan, kondisi harga gula memang menunjukkan tren kenaikan sejak 2008 hingga menjelang Juni. Tapi karena sudah memasuki musim giling tahun ini, diharapkan pemenuhan gula dalam negeri bisa terpenuhi.
"Kami yakini pada Juli mendatang, menjelang puasa dan lebaran, suplai dari pabrik gula akan aman," katanya. Selain itu, kata dia, kebutuhan dan produksi beras juga akan aman. Masalah gula hanya terjadi pada Mei dan Juni di mana jumlah produksi tidak seperti yang diharapkan.
Sebab akibat musim hujan petani tidak bisa memanen temu karena kadar gula atau tingkat rendeman akan lebih rendah dari nromal. Sehingga kalau dilihat dari target produksi bulanan Mei-Juni tahun ini, maka jumlahnya menjadi rendah dibanding Mei-Juni tahun lalu. "Kita dari kebutuhan per bulan 220 ribu ton, pada akhir Mei ini hanya mencatat 170 ribu ton, " katanya.
umi.kalsum@vivanews.com
Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea
Berperan sebagai Chef Arif, Nicholas Saputra sedikit banyak juga harus mempelajari soal dunia dapur sebelum memulai syuting.
