VIVAnews - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terpilih Ito Warsito, mengincar perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) untuk menjadi emiten baru di pasar modal. Direksi baru juga berharap perusahaan tambang asing seperti PT Freeport dan PT Newmont Nusa Tenggara turut listing di BEI.
"BUMN saat ini kekurangan modal, sehingga pasar modal harus menjadi pilihan untuk menambah kocek perusahaan," kata dia usai Ito Warstito usai rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Hotel The Dharmawangsa, Jakarta, Rabu 24 Juni 2009.
Menurut Ito, saat ini potensi penambahan jumlah emiten perusahaan negara tersebut terlihat cukup banyak, karena diketahui sejumlah BUMN selama ini dikabarkan sedang mempersiapkan diri untuk melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, IV, dan VII, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahaan, serta PT Bank Tabungan Negara.
Terkait melobi perusahaan asing, seperti Freeport dan PT Newmont Nusa Tenggara, Ito mengatakan harapan itu memang ada. Namun, hal tersebut diserahkan kepada pemegang saham pada perusahaan masing-masing. "Indonesia kayak akan mineral dan energi, tapi jumlah perusahaan tambang yang mencatatkan sahamnya di bursa masih sedikit. Alangkah indahnya kalau mereka mencatatkan saham di bursa," ujarnya.
antique.putra@vivanews.com
5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia
Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.
