VIVAnews - PT Tri Polyta Indonesia Tbk akan menyesuaikan tarif penyewaan dermaga kepada PT Chandra Asri menjadi US$ 2,1 juta per tahun. Sebelumnya, tarif penyewaan dermaga sebesar US$ 4,2 juta per tahun.
Manajemen Tri Polyta dalam keterbukaan informasi di Jakarta, Kamis 2 Juli 2009 menyatakan, sebelumnya, Chandra Asri mengusulkan penyesuaian tarif penyewaan dermaga tersebut pada 19 Januari 2009.
Chandra Asri menilai tarif penyewaan dermaga saat ini terlalu mahal.
Atas usulan tersebut, Tri Polyta akan menyesuaikan tarif penyewaan dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dermaga.
Menurut manajemen, setelah sebagian besar pembelian propylene dipenuhi Chandra Asri, transaksi impor bahan baku tersebut berkurang, sehingga penggunaan dermaga tidak optimal.
Untuk lebih mengoptimalkan penggunaan dermaga itu, perseroan menyewakannya kepada pihak ketiga, yakni Chandra Asri dan PT Nippon
Shokubai Indonesia.
Selain itu, pendapatan penyewaan dermaga telah melampaui investasi pembangunan dermaga tersebut. Atas penggunaan dermaga yang tidak terpakai tersebut, perseroan memperoleh tambahan pendapatan sebesar harga sewa yang telah ditetapkan.
Manajemen juga menilai, perseroan dan Chandra Asri memiliki hubungan kerja sama. Perseroan membeli bahan baku propylene dari Chandra Asri sejak Mei 1995.
Transaksi antara Chandra Asri dan Tri Polyta tersebut merupakan transaksi afiliasi. Kedua perusahaan tersebut merupakan anak usaha dari PT Barito Pacific Tbk memiliki 77,93 persen saham Tri Polyta dan 62,76 persen di Chandra Asri.
arinto.wibowo@vivanews.com
Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat
Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI kembali mendapat pertanyaan mengenai masa depan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sampai sekarang belum ada kejelasan.
