Mengidentifikasi Pemberi Dana Potensial

Rubrik Konsultasi Wealth Management diasuh oleh sejumlah konsultan seperti konsultan dari Certified Wealth Managers Association (CWMA) dan Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI). Pembaca dapat mengirimkan pertanyaan atau berkonsultasi seputar masalah  wealth management dan reksa dana.  Pertanyaan dapat dikirim lewat email: redaksi@kanalone.com, surat dialamatkan ke redaksi Vivanews.com di Menara Standard Chartered Lt. 31, Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164, Casablanca, Jakarta atau Fax. 62-21 25532563.

Terkuak, Ini Identitas Mayat Perempuan dengan Wajah Hancur di Dermaga Pulau Pari

-------------------------------------------------

PADA tulisan sebelumnya dijelaskan mengenai sumber-sumber pinjaman pribadi di luar perbankan, sebelum seseorang memulai usaha. Ada tiga sumber untuk mendapatkan pinjaman pribadi, yakni saudara, teman, kenalan (business acquitance), dan angel investors atau investor yang benar-benar membantu tanpa imbalan apa pun.

Bom Transfer Arsenal! Arteta Siap Rekrut Bintang Chelsea Idamannya

Selanjutnya, pada tulisan kedua ini akan dijelaskan mengenai keuntungan bagi peminjam, pemberi dana, dan bagaimana mengidentifikasi pemberi dana yang potensial.

Apa keuntungan bagi peminjam?

Biasanya setelah kita memakai uang sendiri, maka funding berikutnya adalah meminjam kepada ketiga individu di atas. Nah, kita juga bisa mendanai pinjaman dengan kredit tanpa agunan (KTA) dan kartu kredit. Tapi, ini memakan bunga tinggi, ada biaya tambahan, dan perlu credit history (credit checking). Untuk itu, peminjam bisa memberikan bunga yang kompetitif untuk meng-attract pinjaman.

Uang dari teman, saudara, dan kenalan itu ada, serta biasanya mereka tidak melakukan credit checking, tapi lebih mengutamakan hubungan kerja sama. Juga dana bisa diberikan dengan cepat.

Selain itu, pembayaran kembali ke peminjam sebenarnya bisa diatur fleksibilitasnya selama disetujui oleh pemberi dana.

Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Ruang

Lalu, apa keuntungan untuk pemberi pinjaman?

Sebenarnya dalam konteks ini, pemberi pinjaman mempunyai emotional attachment (bonding) yang dia ingin maksimalkan, selain dari mendapatkan pendapatan dari pinjaman tersebut.

Biasanya pinjaman seperti ini memberikan bunga yang lebih baik dari deposito di bank. Bunga ini sangat bergantung dari hubungan kerja sama yang ada dan bisnis yang dilakukan. Bisa jadi pinjaman dengan bunga 0 persen (emosionalnya lebih tinggi dari keinginan mendapatkan pendapatan). Pada umumnya, bunga di atas deposito.

Survei menyebutkan, 80 persen private loan ingin membantu si peminjam. Hal itu karena adanya hubungan kerja sama, persaudaraan, yang tua ingin membantu yang muda, atau karena satu visi.

Nah, kalau persepsi antara si peminjam dan pemberi dana itu sama, pemberi pinjaman bisa berpartisipasi sebagai mentor dalam menjalankan bisnis. Ada juga yang intuisi bisnisnya sama, sehingga kerja sama tersebut bisa berlanjut ke equity investment.

Bagaimana mengidentifikasi pemberi dana yang potensial?

Brainstorm a list: teman, saudara yang memiliki uang, juga teman kerja maupun teman lama sekolah dulu. Walaupun 50 persen dari kemungkinan ada dari teman sejawat dan saudara, 50 persen lagi ternyata datang dari teman-teman lama yang sudah sukses. ’Jadi expand list-nya. Jangan ragu’.

Narrow the list: Hal ini dilakukan dengan memberikan empat karakteristik dalam daftar.

Kepercayaan: orang pemberi dana harus percaya dengan kita.

Punya uang: orang pemberi dana harus ada uang lebih untuk dipinjamkan.

Punya pengalaman bisnis: Ini penting karena dia akan melihat secara  business sense.

Tidak mempunyai masalah dengan kita: Ini juga penting, mengingat ketiga poin di atas bisa saja ada, tapi dia punya pengalaman jelek dengan kita. Maka, hal ini akan sulit.

Setidaknya tiga kriteria harus terpenuhi, mengingat makin banyak kriteria yang dipenuhi, makin besar kemungkinan kita mendapatkan pinjaman pribadi tersebut.

Tentukan jumlah yang akan dipinjam: Lebih baik kalau didukung oleh rencana bisnis yang baik. Jika tidak ada, setidaknya jumlahnya harus masuk dalam logika orang tersebut. Lalu, jangan meminjam semua dari satu orang, karena peluangnya akan lebih kecil. Sebaiknya dibagi ke beberapa orang, sehingga tidak ada yang merasa terbebani.

Irman A Zahiruudin, CWM

Ketua CWMA

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya