BUMN Publik Diminta Tutup Kekurangan Dividen

VIVAnews - Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  memastikan bahwa BUMN publik akan diminta menutup kekurangan setoran dividen 2009 sebesar Rp 2,5 triliun. Tambahan setoran tersebut dimasukkan sebagai dividen interim.

Sebelumnya, Kementerian Negara BUMN sempat menyatakan bahwa tambahan kekurangan setoran dividen BUMN tahun ini akan dipenuhi dari perusahaan negara yang belum mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Sumber tambahan dividen terdistribusi hampir di semua sektor yang untung. Sudah ada hitung-hitungannya," kata Sekretaris Kementerian Negara BUMN M Said Didu di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis 13 Agustus 2009.

Menurut Said, tambahan dividen dari BUMN publik tersebut diambil dalam bentuk dividen interim.

Untuk itu, pihaknya siap mengirimkan surat kepada manajemen BUMN terkait guna menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang mengagendakan persetujuan setoran dividen interim tersebut.

Kementerian memastikan dividen interim yang akan diambil untuk menambah setoran dividen BUMN sebesar Rp 2 triliun dari kebutuhan Rp 2,5 triliun.

"Sisanya sebesar Rp 500 miliar diperoleh dari pay out ratio PT Pertamina yang diputuskan sebesar 60 persen," ujar dia.

Said menjelaskan, pihaknya sudah menetapkan perusahaan-perusahaan negara yang akan memberikan tambahan setoran dividen kepada pemerintah.
 
Namun, dia tidak bersedia menyebutkan BUMN mana yang bakal ditugaskan menambah kekurangan setoran dividen tersebut. "Pokoknya, kriterianya perusahaan yang memiliki kas berlebih," tuturnya.

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

arinto.wibowo@vivanews.com

Gelombang tinggi laut terjang pesisir pantai (foto ilustrasi)

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 20 hingga 21 A

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024